Investasi Asing Dominasi Tabanan
TABANAN, NusaBali - Realisasi investasi sepanjang tahun 2021 dan 2022 di Kabupaten Tabanan khususnya Penanaman Modal Asing (PMA) cukup tinggi dibandingkan dengan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN).
Dari data Dinas Perizinan Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) realisasi investasi di tahun 2021 untuk PMA mencapai Rp 1.066.835.168.937 dari 44 pelapor. Sebaliknya untuk PMDN mencapai Rp 1.035.195.100.000 dari 48 pelapor. Kemudian realisasi di tahun 2022 untuk PMA mencapai Rp 670.348.891.197 dari 54 pelapor dan realisasi PMDN mencapai Rp 194.247.100.000 dari 56 pelapor.
Kepala Bidang Pelayanan Perijinan DPMPTSP Tabanan I Kadek Suardana Dwi Putra mengatakan, data realisasi PMA maupun PMDN tersebut sesuai dengan pelaporan LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) yang wajib dilakukan pelaku usaha setiap setiap triwulan.
"Jika dari data realisasi investasi memang lebih besar untuk PMA. Namun bukan menunjukkan sebenarnya. Sebab masih banyak ada usaha mikro kecil tak melaporkan realisasi LKPM dan itu sebagian besar dari level PMDN," sebutnya, Minggu (11/5).
Investasi dari PMA yang dilaporkan ini bervariasi. Lebih banyak di sektor usaha pariwisata dan industri. "Jumlah yang melaporkan tersebut bukan merupakan penerbitan izin usahanya, karena untuk PMA adalah kewenangan pusat.
Tapi jumlah tersebut intinya merupakan PMA yang melaporkan adanya penambahan realisasi penanaman modal atau investasi dalam kurun waktu tersebut," bebernya.
Selain itu, untuk jumlah pelaku usaha yang melaporkan itu bukan merupakan jumlah pelaku usaha yang bertambah. "Artinya karena pelaporan ini sifatnya rutin jadi pelaku usaha yg sama setiap tahunnya sangat mungkin muncul berulang kali," tegasnya.
Seperti diketahui Kabupaten Tabanan menargetkan angka investasi di tahun 2023 mencapai Rp 3,5 triliun. Angka target tersebut dipasang sama pada tahun 2022. Sektor yang berpotensi digenjot untuk mencapai target tersebut adalah bidang pariwisata.
Pejabat Fungsional Bagian Penanaman Modal Dinas Penanaman Moda dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Tabanan, I Nengah Arimbawa mengatakan target investasi Rp 3,5 triliun optimis akan dicapai.
Sektor yang paling dominan digencarkan untuk mencapai target tersebut adalah sektor penunjang pariwisata dan pertanian dalam arti luas. "Kalau pariwisata itu seperti pembangunan hotel, vila, transportasi dan lainnya," jelas Arimbawa belum lama ini.
Disebutkan target Rp 3,5 triliun ini sama dengan target pada tahun 2022. Dan target di tahun 2022 disebutkan terpenuhi. "Kalau tahun 2022 terpenuhi, dan mudah-mudahan untuk tahun ini bisa terpenuhi," tandasnya.
Hal senada disampaikan Kepala DPMPTSP Tabanan I Made Sumertayasa. Target investasi di tahun 2022 terpenuhi hingga mencapai Rp 4,2 triliun. Sektor penyumbang paling banyak adalah pembangunan UMKM di bidang toko kelontong.
"Kita juga jemput bolanya kenceng, saat Bupati Tabanan (Komang Gede Sanjaya) punya program ‘ngantor di desa’, kami juga ikut membuka layanan terutama pengurusan izin. Bahkan ada juga yang mengurus izin dengan nilai Rp 25 juta hingga 50 juta. Itu yang membuat target di tahun 2022 tercapai," jelas Sumerta Yasa. 7des
Komentar