Rantai Perebutan Kai Havertz Gelandang Tengah The Blues Dari Liga Inggris Hingga ke Spanyol
Mikel Arteta ingin meningkatkan timnya dengan menambah daftar pemain bintang pada musim ini. Wajar saja, karena setelah 7 tahun menanti The Gunners akhirnya finish urutan kedua Liga Premier dan akan menghadapi laga selanjutnya di Liga Champions 2022/2023.
Jika dianalisa gelandang tengah berusia 24 tahun itu dipandang sebagai seseorang yang dapat membantu Arsenal mendapatkan trofi musim depan. Karakternya yang tidak ada ampun untuk membuat lawan gagal fokus menggiring bola. Kemampuannya ini sangat jarang dimiliki oleh pemain di Liga Inggris, sehingga wajar jika Chelsea menuntut mahar sebesar 70 juta pounds di bursa transfer.
Pemain yang juga tergabung di Tim Nasional Jerman ini kontraknya akan berakhir pada 2025 namun belum menunjukkan tanda-tanda akan menandatangani kontrak baru dengan The Blues. Saat ini, masih belum jelas posisi apa yang dipikirkan Arteta untuk Havertz.
Tidak bisa disangkal bahwa pria berusia 24 tahun ini memiliki peran yang berbeda jika dibandingkan masa keemasannya di Bayer Leverkusen. Havertz menikmati penampilan terbaiknya dalam peran lini tengah menyerang yang bebas berkeliaran, tetapi di Chelsea dia ditugaskan untuk memimpin lini sebagai false-nine. Artinya dia adalah pesepakbola bertalenta yang serba bisa.
Melihat fakta ini, jelas Arsenal ingin mendatangkan penyerang serba bisa yang bisa bermain di lini depan, sehingga Havertz bisa memainkan wakil Gabriel Jesus atau bahkan Bukayo Saka di sebelah kanan.
Rencana Real Madrid
Jauh di Negeri matador, Real Madrid akan beralih ke Havertz jika mereka tidak berhasil memboyong Harry Kane dari Tottenham. Namun jika keputusan itu akan membuat pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, kecewa karena melihat pemain Jerman itu sebagai anggota 'penting' dari proyek reboisasi The Blues. Meskipun di bursa transfer ini Chelsea membuka tawaran untuk Havertz, tetapi pelatih kelahiran Argentina itu yang tidak mengizinkan Havertz meninggalkan Stamford Bridge.
Putusan Havertz
Saat bertugas tim Nasional Jerman pada bulan Maret, Havertz mengatakan kepada Sport Bild: "Bayern pada umumnya adalah klub besar yang sulit untuk ditolak sebagai pemain Jerman. Tetapi tujuan pribadi saya selalu bermain di luar negeri di beberapa titik. Di Inggris atau Spanyol. " ujar Havertz menjawab rumor kepindahannya.
Kekaguman Pada Tuchel dan Liga Champion
Dalam wawancara baru-baru ini dengan The Guardian, Havertz memuji Thomas Tuchel karena mengubah pandangannya tentang sepak bola menjadi lebih baik. Bintang Chelsea itu berkata: "Tuchel memberi saya ide sepak bola yang berbeda. Setiap detail penting, setiap sentimeter, bagaimana kaki Anda menyentuh bola, bagaimana Anda mengontrol, arah Anda mengoper, kaki yang mana, gerakan, menciptakan ruang - dia berada di level teratas.
Pada sesi wawancara yang sama, Ia mengutarakan keinginannya untuk bertanding di kompetisi Liga Champion. "Liga Primer itu besar dan memenangkannya mungkin lebih sulit tetapi Liga Champions berbeda. Mendengar lagu itu, bermain di malam hari: itu spesial."
Terlepas ke mana dan bagaimana posisi Havertz kelak, sudah saatnya Anda merasakan sensasi mendebarkan menonton sepak bola bersama fun88 link semuanya bisa diakses secara online dengan fitur yang lengkap.
Komentar