Perajin dan Desainer Difasilitasi Masuk Mal
Setelah perajin tenun dan desainer, selanjutnya pelaku UMKM lain seperti olahan makanan dan kerajinan juga akan dikurasi lebih dalam untuk dapat masuk mal ataupun toko modern.
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 25 perajin tenun dan desainer Buleleng terpilih untuk mengikuti program kerja sama Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dagperinkop UKM) dengan salah satu mal di Bali. Mereka setelah mendapatkan pelatihan, produk yang dihasilkan langsung diserap untuk dipasarkan di pusat perbelanjaan yang baru dioperasikan tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop) Dewa Made Sudiarta, Rabu (14/6) mengatakan, program kerja sama itu difasilitasi penuh oleh pihak ketiga. Paket pelatihan penuh akan berlangsung sampai bulan Desember 2023 ini.
Para perajin tenun endek dan desainer akan diberikan pelatihan pembuatan produk dari kain tenun khas Buleleng. Mulai dari pewarnaan, peningkatan kualitas, kemudian pelatihan produksi produk menjadi baju atau tas. Selain itu juga akan ada fashion show hasil pelatihan. Produk-produk 25 orang perajin tenun dan desainer juga diberikan ruang pemasaran di pusat perbelanjaan itu.
“Program kerja sama ini salah satu upaya memperluas pemasaran. Pelatihannya sudah dimulai outputnya nanti berkelanjutan semua produk akan dijual di sana,” terang Sudiarta.
Peluang besar untuk masuk ke pasar modern disebut Sudiarta terbuka lebar. Hanya ke depannya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan produk lain harus terus melakukan perbaikan. Sudiarta menyebut selanjutnya jenis UMKM lain seperti olahan makanan dan industri kerajinan juga akan dikurasi lebih dalam untuk dapat masuk ke toko modern.
“Perlu kurasi lebih detail terkait kualitas produk dan juga waktu penyimpanan tentu harus dengan standar yang diminta oleh mereka (toko modern dan mal),” tegas Sudiarta.
Untuk mencapai standar tersebut, Disdagperinkop UKM sudah menyiapkan 6 paket pelatihan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT). Enam paket pelatihan itu meliputi empat inkubator bisnis yang disiapkan seperti kuliner, kriya, agrobisnis dan digital. Peserta pelatihan akan diberikan pemahaman komprehensif selama tiga hari penuh. Mulai dari pembuatan produk, pengembangan bisnis plan hingga pemasaran dan pengemasan.
Selain itu juga disiapkan pelatihan koperasi. Khusus koperasi akan diberikan pemahaman soal pengurusan izin usaha, menyusun strategi bisnis hingga laporan keuangan. 7k23
1
Komentar