Harga Bawang Putih akan Bergerak Turun
JAKARTA, NusaBali - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasteyo Adi memprediksi harga bawang putih akan bergerak turun. Di sisi lain, dia mengakui, saat ini Indonesia masih dalam kondisi defisit bawang putih.
Menurut Arief, berdasarkan progonosa neraca pangan, bawang putih masih membutuhkan pasokan pengadaan dari luar negeri. Sebab, produksi di dalam negeri masih belum memenuhi kebutuhan.
Dia memaparkan, produksi bawang putih nasional baru mencapai 30.582 ton pada tahun 2022. Padahal, kebutuhan setahun mencapai 648.580 ton, sehingga terdapat defisit mencapai 617.998 ton.
"Pasokan bawang putih kemungkinan akan segara masuk seiring dengan terjadinya penurunan harga komoditas ini di China, dari US$1.300 menjadi US$800 per ton," katanya dalam keterangan resmi, seperti dilansir CNBCIndonesia.com, Rabu (14/6).
"Adanya pasokan ini akan menambah kecukupan stok di dalam negeri. Dan akan berdampak pada penurunan harga bawang putih di dalam negeri dalam satu hingga dua bulan mendatang," ujar Arief.
Saat ini, kata dia, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih, dan tinggal menunggu penerbitan surat persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) rampung seluruhnya.
Sebelumnya, Arief mengatakan, lonjakan harga bawang putih saat ini tak terlepas dari mahalnya harga bawang putih di China, mencapai Rp1.300 per ton. Di mana, Indonesia saat ini masih mengandalkan pasokan bawang putih dari China.
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, hari ini harga bawang putih naik Rp40 jadi Rp37.280 per kg. Sepekan lalu harganya masih berada di Rp36.910 per kg.
Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.
Chart Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga bawang putih saat ini semakin melampaui harga tahun 2022.
Di mana, harga rata-rata tertinggi bawang putih di pedagang eceran tahun 2022 tercatat di Rp30.670 per kg, terjadi pada bulan April.
Sementara, harga tertinggi hari ini sudah mencapai Rp50.670 per kg, di Papua Barat. Dan harga terendah Rp30.490 per kg di Jogjakarta. 7
Komentar