Buleleng Siapkan Branding Pariwisata Unggulan Lovina
SINGARAJA, NusaBali - Masterplan penataan kawasan Pantai Lovina yang terkenal dengan wisata lumba-lumba saat ini sedang digodok Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng.
Penataan kawasan ini dimaksudkan untuk mewujudkan destinasi wisata unggulan. Buleleng juga akan bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi Jawa Timur untuk kunjungan wisatawan yang berkesinambungan.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, Senin (12/6), mengatakan Pantai Lovina selama ini sudah menjadi ikon pariwisata Buleleng. Hanya saja penataan kawasan belum maksimal. Baik dari segi sarana prasarana pendukung Daya Tarik Wisata (DTW), penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga branding serta promosi.
“Destinasi wisata unggulan ini untuk mem-branding pariwisata Buleleng yang menawarkan hal berbeda dari daerah lainnya di Bali. Salah satunya kita pilih Pantai Lovina dengan watching dolphin yang sudah terkenal dari dulu,” terang Dody.
Upaya penataan kawasan ini akan dilakukan dengan menginventarisir sarana prasarana penunjang DTW Pantai Lovina yang disangga oleh delapan desa di Kecamatan Buleleng dan Banjar. Tahun ini juga sudah diagendakan penguatan SDM pariwisata setempat. Baik dari kapten kapal ataupun Perhimpunan Pramuwisata Lumba-Lumba Buleleng.
Mereka akan diberikan pelatihan peningkatan kompetensi untuk mendapatkan sertifikat dan Kartu Tanda Anggota (KTA) Pramuwisata Lovina. “Peningkatan SDM ini untuk mencegah adanya pemandu wisata bodong seperti yang terjadi kemarin. Wisata watching dolphin juga akan dibuka di lima pintu masuk, yakni di Pantai Kaliasem, Pantai Binaria Lovina, Celuk Agung, Pantai Happy dan Pantai Penimbangan,” terang Dody.
Di masing-masing pintu masuk ini, akan diberlakukan tarif wisata yang sama. Namun dikelola oleh masing-masing desa, bisa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), desa dinas maupun desa adat. Sementara itu dari segi branding destinasi dan pemasaran Pemkab Buleleng bersama Pemkab Banyuwangi akan menjalin kerja sama, untuk mendatangkan wisatawan.
Kerja sama ini dalam bentuk promosi di masing-masing akomodasi yang dimiliki. Dody menyebut Banyuwangi dipilih karena cukup dekat sehingga potensial untuk wisatawan domestik.
“Kita di Buleleng perlu wisatawan domestik, Banyuwangi perlu wisatawan mancanegara. Kerjasama bidang promosi ini nanti bisa ditampilkan di tayangan promosi di hotel-hotel. Hotel di Banyuwangi menyiapkan informasi dan promosi wisata Buleleng, Kita di Buleleng menyiapkan promosi wisata Banyuwangi,” ucap pejabat asal Desa Sepang Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini. 7k23
Komentar