Baru Lulus, Siswa SMP di Bangli Meninggal Lakalantas
Tabrakan ‘Adu Jangkrik’ Guru SMP di Jembrana Meninggal
BANGLI, NusaBali - Kabar duka menyelimuti keluarga besar SMPN 2 Bangli. salah satu siswanya, yakni Kadek Wikadana,15, meninggal dunia pasca mengalami kecelakaan lalu lintas. Kadek Wikadana sejatinya baru saja dinyatakan lulus dari SMPN 2 Bangli.
Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 2 Bangli, I Wayan Agus Suardana saat dikonfirmasi membenarkan kabar duka tersebut. Agus Suardana mengatakan jika Kadek Wikadana baru mengikuti kegiatan kelulusan tepatnya pada, Sabtu (10/6) lalu. Peristiwa ini tentu saja membuat guru-guru dan siswa merasa kehilangan atas kepergian Kadek Wikandana
Pelajar asal Banjar/Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli ini dikenal sebagai anak yang rajin dan aktif di kegiatan sekolah. "Ada bandel-bandelnya sedikit, tapi masih tergolong wajar untuk anak seusianya. Tapi, anaknya rajin dan sebelumnya juga ikut mewakili sekolah untuk pekan olahraga pelajar. Kadek Wikadana ikut di cabang olahraga atletik," ungkap Agus Suardana.
Sebelum dilaksanakan acara kelulusan, Agus Suardana sempat ngobrol dengan siswa, menanyakan ke mana para siswa akan melanjutkan pendidikan. Salah satunya Kadek Wikadana, ketika itu dirinya mengaku ingin menjadi seorang anggota TNI/Polri. "Maunya menjadi angkatan (TNI/Polri), dari postur tubuh memenuhi, tapi karena kondisi ekonomi keluarga terbatas, maka Kadek Wikadana mau melanjutkan ke SMK pariwisata," kenang Agus Suardana.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini mengalami kecelakaan lalulintas pada, Selasa (13/6) malam. Berdasarkan informasi yang didapat Agus Suardana, awalnya Kadek Wikadana bersama beberapa temannya membuat layangan di Balai Banjar Kubu. Kemudian dia hendak membeli makan. Kadek Wikadana mengendarai sepeda motor dengan membonceng temannya. "Ia membonceng temannya keluar dari balai banjar menuju ke selatan. Namun baru beberapa meter memutuskan untuk membeli martabak yang lokasinya di depan Kantor Lurah Kubu. Pada saat belok ke kanan dari arah utara melaju kendaraan roda empat dan terjadi kecelakaan itu," jelasnya.
Pasca kecelakaan tersebut Kadek Wikadana langsung ditolong warga untuk dibawa ke rumah sakit. Setelah mendapat perawatan beberapa hari, Kadek Wikadana dinyatakan meninggal pada, Kamis (15/6) dini hari. "Sempat dirawat di ICU. Kadek mengalami pendaharan di otak dan patah tulang di leher," ujarnya. Untuk teman yang dibonceng kondisinya selamat, namun mengalami luka lecet.
Disinggung terkait upacara penguburan, Kasek Agus Suardana mengatakan jenazah Kadek Wikadana dikuburkan, Kamis malam (semalam). Jenazah dari rumah sakit langsung dibawa ke setra (kuburan) di Banjar Kubu. Agus Suardana pun mengingatkan terutama siswanya untuk tidak mengendarai sepeda motor mengingat masih di bawah umur. Para siswa agar diperhatikan keselamatannya di jalan.
Foto: Motor Honda Scoopy milik guru Ika Yusifa,41, di Jembrana ringsek setelah terlibat tabrakan ‘adu jangkrik’. -IST
Sementara di Jembrana, kecelakaan adu jangkrik melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan Umum Jurusan Negara-Pengambengan, Banjar Tegal Badeng, Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Jembrana, Rabu (14/6) malam pukul 21.30 Wita. Kecelakan ini menewaskan seorang guru bernama Ika Yusifa,41, asal Banjar Tangi, Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Jembrana.
Dari informasi yang dihimpun, kecelakaan maut itu melibatkan motor Yamaha Jupiter nopol R 5671 HS dengan sepeda motor Honda Scoopy nopol DK 4695 ZG. Peristiwa bermula saat motor Jupiter yang dikendarai Kirsanto,24, alamat Desa Beji, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), bergerak dari arah barat ke timur atau dari Pengambengan ke Negara.
Sedangkan motor Scoopy yang dikemudikan Ika Yusifa, bergerak dari arah sebaliknya atau dari arah timur ke barat.
Sesampai di TKP, pemotor Kirsanto bergerak terlalu ke kanan hingga melewati as tengah jalan. Saat bersamaan dari arah berlawanan bergerak motor Scoopy yang dikemudikan Ika Yusifa sehingga terjadi tabrakan adu jangkrik.
Akibat benturan tersebut, kedua pemotor sama-sama terpental dari motor mereka. Warga yang mengetahui peristiwa kecelakaan itu langsung melarikan kedua korban untuk mendapat perawatan medis. Namun korban Ika Yusifa yang mengalami cidera kepala berat (CKB), sudah tidak dapat tertolong. Korban Ika Yusifa yang diketahui seorang guru di SMPN 4 Negara itu dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan di RSU Negara.
Sedangkan Kirsanto selamat dari maut.
Hanya saja Krisanto yang mengalami luka lebam pada mata kanan dan mengeluhkan sakit pada tangan kanannya, juga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Ni Putu Meipin Ekayanti, Kamis (15/6) mengatakan kasus kecelakaan itu masih dalam proses penyelidikan. Namun dari keterangan saksi-saksi yang dihimpun jajarannya, kecelakaan itu terjadi karena diduga kurang hati-hatinya pengendara motor Jupiter.
"Yang pengendara Jupiter diduga ngebut dan bergerak terlalu ke kanan," ucap AKP Meipin. Selain menyebabkan satu korban jiwa dan satu korban luka, kecelakaan itu juga ditafsir menyebabkan kerugian materiel mencapai Rp 5.000.000. Di mana bagian depan kedua motor korban sama-sama berkahir ringsek. 7 esa, ode
1
Komentar