Senggol Negara Dipindah, Mesin e-Parkir Dicabut
NEGARA, NusaBali - Keberadaan mesin parkir elektronik (e-parkir) di pintu masuk Sentral Parkir Jembrana, belakang Pasar Umum Negara, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, telah dicabut.
Dicabutnya mesin e-parkir itu menyusul relokasi pedagang Pasar Senggol Negara dari areal setempat yang sejumlah bangunannya dibongkar menindaklanjuti relokasi Pasar Umum Negara (PUN).
Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (PKP) Jembrana I Ketut Wardana Naya, Rabu (14/6), mengatakan, pencabutan mesin e-Parkir di Sentral Parkir Jembrana itu murni karena relokasi pedagang pasar senggol. Dirinya menegaskan, pencabutan mesin e-parkir yang sebelumnya dipasang oleh pihak Perumda Tri Bhuwana Jembrana dengan kerja sama pihak ketiga itu, tidak ada kaitan dengan pengunduran diri Direkrut Perumda Tri Bhuwana Jembrana.
"Tidak ada kaitannya (dengan pengunduran diri Direktur Perumda Tri Bhuwana Jembrana). Dicabut karena pedagang senggol sudah pindah. Kan sekarang sudah sepi yang parkir. Karena alatnya itu juga barang mahal, daripada hilang, ya dicabut dulu," ucap Wardana Naya.
Sementara disinggung mengenai mesin e-parkir di Anjungan Betutu Gilimanuk (ABG) yang juga diketahui sudah dicabut beberapa waktu lalu, Wardana Naya mengatakan, sengaja dicabut karena tidak efektif. Untuk mesin e-parkir yang sebelumnya dipasang di ABG itu telah dipindah ke RSUD Negara. "Di sana (ABG) memang tidak efektif. Tetapi kalau yang di Sentral Parkir Jembrana sudah bagus," ujar Wardana Naya.
Wardana Naya menambhakan, penerapan e-parkir di ABG dan Sentral Parkir Jembrana yang diadakan melalui Perumda Tri Bhuwana Jembrana pada tahun 2022 lalu itu, sebelumnya masih sebatas uji coba. Dalam pengelolaan e-parkir itu, Perumda diwajibkan menyetorkan retribusi ke pihak Perhubungan Jembrana sesuai hasil uji petik parkir di lokasi setempat.
"Tidak ada sistem sharing. Tetapi Perumda menyetorkan retribusi sesuai target retribusi parkir di lokasi yang dipasangi (mesin) e-parkir itu" ucap Wardana Naya.
Menurut Wardana Naya, pihaknya di dinas ada rencana untuk mengadakan mandiri mesin e-parkir. Pasalnya, e-parkir itu dinilai cukup efektif untuk mencegah kebocoran retribusi parkir. "Yang jelas program e-parkir kita rencanakan tetap lanjut. Nanti kalau Perumda tidak ada lagi pasang mesinnya, bisa kita sendiri. Tetapi kita juga hitung-hitungan berapa investasinya, dan petakan di mana saja yang cocok dipasang," pungkas Wardana Naya. 7ode
1
Komentar