Begini Respons Relawan Ganjar Soal Jokowi 'Cawe-Cawe'
DENPASAR, NusaBali.com - Belakangan ramai istilah 'cawe-cawe' di belantika perpolitikan nasional. Istilah ini dikonotasikan berbeda terutama antara pihak pro Jokowi dan pihak oposan.
Kata 'cawe-cawe' sendiri adalah ungkapan yang berasal dari Bahasa Jawa dan diserap atau tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut KBBI, 'cawe-cawe' bermakna ikut membantu mengerjakan, membereskan, merampungkan, atau menangani suatu pekerjaan atau urusan.
KBBI memberikan contoh, 'Untuk mengatasi kepincangan generasi muda, kita yang tua-tua hendaknya turut cawe-cawe mengatasinya'. Cawe-cawe yang dicap kepada Jokowi dari sudut pandang oposan adalah bersikap tidak netral atau turut ikut campur soal pencapresan dengan mendukung kelompok atau figur tertentu.
Hal ini pun direspons oleh pihak pro Jokowi termasuk oleh relawan Ganjar Pranowo yang kini dimandatkan sebagai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan. Di samping itu, Jokowi sendiri telah menegaskan bahwa ia akan cawe-cawe demi kepentingan bangsa dan negara dari riak-riak yang tidak perlu terjadi.
Kepada NusaBali.com, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Rumah Jokowi Ari Purnama menuturkan, cawe-cawe Jokowi adalah bagian dari keperihatinan terhadap nasib keberlanjutan pembangunan. Pernyataan Ari ini pun sejalan dengan pernyataan Jokowi soal pembangunan negara tidak seperti meteran pompa bensin.
Meteran pompa bensin ini merujuk, setiap ada pelanggan baru meteran dimulai dari nol lagi. Tidak ada keberlanjutan atas fondasi yang sudah ditata. Untuk itu, Rumah Jokowi yang kini mantap mendukung Ganjar untuk meneruskan landasan yang sudah disediakan mantan Walikota Surakarta itu.
"Cawe-cawe itu bagian dari keprihatinan dan konsen politik Beliau. Sampai saat ini kami tetap mendukung apa yang sudah dirintis, terutama masih ada 11 program strategis nasional sampai tahun 2024," beber Ari di sela mengikuti acara Creative Fun Walk bersama Ganjar & Koster di Niti Mandala, Sabtu (17/6/2023) pagi.
Lanjut Ari, sebagai Kepala Negara RI, Jokowi dinilai sangat wajar cawe-cawe untuk memuluskan agenda nasional. Dia juga meminta agar tidak tergiring narasi memecah belah seperti 'Ganjarnya Jokowi' dan 'Ganjarnya Mega' yang sengaja diumbar oleh pihak-pihak tertentu.
Senada, Wakil Ketua Relawan Gapura Nusantara (RGN) Bali IB Ketut Purbanegara juga menegaskan cawe-cawe yang dilakukan Jokowi untuk kepentingan negara. Kata Purbanegara, RGN memiliki visi untuk menjadi 'gapura' penjaga ideologi negara dari rongrongan paham yang tidak sesuai dengan cita-cita Indonesia merdeka.
"Cawe-cawe untuk pentingan negara, kenapa tidak? Orang presiden dulu juga cawe-cawe kok. Ini hanya bentuk politisasi bahwa Pak Jokowi itu cawe-cawe (yang tidak benar). Pak Jokowi mau cawe-cawe sampai ke akar rumput pun tidak masalah," tegas tokoh Griya Gede Simpangan Buduk, Mengwi, Badung.
Ditambahkan Bendahara DPW Sahabat Ganjar Bali Ketut Widarta, tidak benar Jokowi cawe-cawe seperti dimaksud pihak oposan. Menurut dia, apa yang dilakukan Jokowi masih pada koridor dan terukur demi keberlanjutan pembangunan.
"Tidak benar Pak Jokowi cawe-cawe (seperti dimaksudkan pihak oposan). Pak Jokowi itu konsisten dan resmi membangun Indonesia. Tidak ada cawe-cawe seperti itu. Untuk itu, perlu diteruskan oleh Pak Ganjar," papar Widarta kepada NusaBali.com.
Ketiga kelompok relawan ini sepakat bahwa kunci pemenangan Ganjar sebagai penerus Jokowi adalah sinergi. Widarta menyebut sinergi ini sebagai 'one commando'. Di samping itu, Purbanegara meneruskan pesan Ganjar kepada relawan di Bali agar menjaga kondusivitas, perangi hoax, hindari kampanye hitam, dan lawan dengan fakta dan data. *rat
Komentar