SMAN 2 Semarapura Lantik 30 Penegak Bantara, Cetak Pramuka Menjadi Pandu Sejati
SEMARAPURA, NusaBali.com – Ambalan Dharmawangsa-Drupadi, Gerakan Pramuka SMAN 2 Semarapura tuntas menggelar pelantikan 30 orang Penegak Bantara di Bali Contriside, Sidemen, Klungkung, Sabtu (17/6/2023) pagi.
Sebanyak 30 Penegak Bantara yang dilantik itu terdiri dari 21 putri dan 9 putra dengan total 5 sangga (kelompok). Mereka sebelumnya dinyatakan telah menyelesaikan tugas yang termuat dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) untuk menjadi Penegak Bantara. Terdiri dari 5 unsur pengembangan yaitu Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Pembina Pramuka Ambalan Dharmawangsa-Drupadi, I Made Dwi Juliarta Putra menerangkan gelaran pelantikan tersebut dilaksanakan selama tiga hari sejak Kamis (15/6/2023).
Pada hari kedua, Jumat (16/6/2023) para calon Penegak Bantara sebelumnya harus melakukan kegiatan penjelajahan di daerah persawahan dekat dengan bumi perkemahan.
“Mereka melakukan penjelajahan di daerah sawah sambil melihat interaksi para petani dan mereka membuat beberapa keterampilan seperti membuat bivak, baris berbaris, sandi, semaphore, menapsir ketinggian dan kecepatan arus, dan juga diakhiri dengan games,” terang Dwi saat ditemui di Bali Contriside, Sidemen, Klungkung, Sabtu (17/6/2023) pagi.
Pelantikan Penegak Bantara tahun ini, kata Dwi, berbeda dari tahun sebelumnnya yang masih terbatas akibat pandemi Covid-19. Kembali melangsungkan kegiatan secara offline di lapangan, terang Dwi para siswa sangat bersemangat dan sangat antusias.
Hal itu ditandakan dengan jumlah peserta putra bertambah sebanyak 3 orang dari tahun sebelumnya. Namun, kegiatan kali ini, disebutkannya dikemas lebih menyenangkan.
“Informasi di awal yang kami dapatkan ada satu siswa yang kena penyakit epilepsi yang awalnya tidak diizinkan untuk ikut kegiatan ini. Tetapi ternyata pada saat hari kegiatan, siswa itu diizinkan dan malah diantar oleh orangtuanya. Sehingga menurut saya siswa siswi ini sangat antusias sekali pada kegiatan ini,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Andalan Kuartir Cabang Gerakan Pramuka Klungkung itu.
Lebih lanjut dijelaskannya, syarat wajib utama yang harus diawali oleh Pramuka Penegak Bantara adalah menjadi seorang tamu ambalan yang nantinya akan dikukuhkan sebagai seorang Pramuka Penegak.
Setelah itu, para siswa diberikan kakak asuh yang akan mengarahkan dan memberikan informasi terkait menjadi seorang Penegak Bantara.
Sementara, pihaknya sebagai seorang pembina melakukan pengujian SKU yang harus mereka penuhi dan melakukan sidang kembali saat hari pertama gelaran Pelantikan Penegak Bantara.
“Saat hari pertama kami ada seperti sidang, jadi setiap anggota yang dilantik akan diantar oleh kedua kakak asuhnya untuk bertemu kami di Dewan Ambalan dan Dewan Pembina. Jadi kami melakukan tes kembali apakah memang yang bersangkutan sudah memahami dari segi keterampilan kepramukaan baik dari etika dan moralnya. Setelah itu baru kami kukuhkan sebagai Penegak Bantara,” jelasnya.
Dwi pun berharap, setelah pelantikan ini para siswa-siswinya memiliki nilai lebih baik di lingkungan sekolah, masyarakat, ataupun keluarga. Sehingga pramuka Penegak Bantara di Ambalannya, diharapkan memiliki nilai karakter yang mampu mengimplementasikan Satya dan Dasa Darma Pramuka dan menjadi pandu yang sejati.
“Mereka juga kami harapkan tidak terhenti di Penegak Bantara tetapi kami akan tetap genjot mereka dan tentunya mendampingi mereka untuk bisa mencapai ke Penegak Laksana. Itu harapan kami,” tutupnya. *ris
Komentar