Putri Koster Sebut Leluhur Bali Mengonsumsi Makanan Organik
DENPASAR, NusaBali - Ketua TP PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengingatkan dan mengajak masyarakat Bali untuk kembali ke tatanan hidup masyarakat Bali yang dulu, yaitu mengkonsumsi makanan organik. Untuk itu, Bali perlu kembali ke sistem pertanian ramah lingkungan.
“Kami TP PKK menggandeng pakarnya di bidang pertanian agar bisa mengedukasi masyarakat. Bahwa leluhur kita dari dulu sudah mewariskan sistem pertanian terintegrasi, dengan nilai-nilai adi luhungnya juga. Sehingga mari kita kembali kepada pertanian yang menjadi jati diri kita,” ujar Putri Koster pada Dialog Interaktif RRI Denpasar, Selasa (20/6).
Putri Koster mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali sangat concern dengan sistem pertanian organik dan ingin menjadikan Bali sebagai provinsi pertama di Indonesia yang menyandang predikat 'provinsi hijau'. Ia mengajak masyarakat untuk ikut aktif menyebarluaskan dan menjadikan Bali sebagai pulau organik.
Di samping itu, wanita yang akrab disapa Bunda Putri itu pun mengajak petani Bali untuk memasarkan hasil pertanian ke masyarakat Bali terlebih dahulu. “Saya harap ke depan masyarakat Bali mengonsumsi makanan berkualitas dari tanah Bali terlebih dahulu, jika ada kelebihan atau surplus maka bisa diekspor. Jangan sampai hasil yang bagus diekspor terlebih dahulu dan masyarakat kita mendapatkan sisanya,” tegas Bunda Putri.
Anggota Kelompok Ahli Bidang Pembangunan Pangan Sandang Papan Pemprov Bali Prof I Made Supartha Utama dalam kesempatan yang sama menyampaikan, bahwa pertanian organik tidak hanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi saja, namun juga memiliki nilai-nilai budaya yang terkandung dalam filosofi Sad Kerthi.
Pertanian organik menurutnya tidak hanya menghasilkan bahan pangan yang berkualitas bagi masyarakatnya, namun juga sebagai salah satu upaya dalam menjaga ekosistem Bali secara berkelanjutan.
“Di luar negeri, masyarakatnya sangat concern dengan makanan yang mereka makan, dan makanan organik memiliki nilai lebih bagi mereka. Nah jika kita bisa menjual bahan makanan organik kita dengan nilai-nilai ekstrinsiknya seperti nilai budaya, dan lain-lain, maka kita bisa menjual produk kita lebih tinggi lagi,” ujarnya. 7 cr78
1
Komentar