Bulan Bung Karno Dimeriahkan Lomba Ngibing
TABANAN, NusaBali - Serangkaian dengan Bulan Bung Karno, Pemkab Tabanan menggelar lomba ngibing di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Rabu (21/6). Sebanyak 15 remaja putri mengikuti lomba berhadiah ratusan ribu rupiah ini. Tampilnya kepala dinas dan asisten di lingkungan Pemkab Tabanan semakin memeriahkan suasana.
"Lomba ngibing dibuat untuk menyemarakkan Bulan Bung Karno, salah satu bagian dari pelestarian budaya. Kami ambil rohnya ke pelestarian budaya, bagaimana memaknai memahami budaya itu agar joged ini tak distigmakan selalu negatif," jelas Ketua KONI Tabanan I Made Nurbawa selaku leading sector lomba ngibing.
Kemudian ngibing ini bagian dari olahraga dansa yang terdapat unsur seni sehingga KONI Tabanan ikut terlibat. "Makanya dalam lomba ini kriteria yang harus dipenuhi unsur peserta agar bisa menang adalah ada unsur tarian ibingan tradisional dan Nusantara. Sehingga untuk gambelan pengiringnya dikolaborasikan dengan nyanyian lagu Nusantara," beber Nurbawa.
Sementara mengenai dengan peserta ngibing yang dikonsep untuk remaja putri karena untuk menampung aspirasi masyarakat. Selain itu sekarang ini banyak fenomena pengibing dari kaum perempuan yang ngibing ke arah negatif. "Nah di sini (lomba) kita ingin pertontonkan bahwa bagaimana mengibing dengan benar tanpa harus ke arah negatif (porno)," jelasnya.
Dia menyebutkan dalam lomba ini ada 15 peserta remaja putri yang mengikuti dengan jumlah empat penari joged dari Sekaa Joged Dana Sunari, Desa Serampingan Selemadeg. Seluruh peserta sangat apik menjadi pengibing.
Juara I mendapat hadiah Rp 500.000, juara II Rp 400.000, juara III Rp 300.000 dan juara favorit Rp 250.000. Nurbawa berharap dengan adanya lomba ngibing ini pakem ngibing sebenarnya bisa dipahami masyarakat tanpa harus porno joged ataupun yang lainnya akan tetap laris. "Intinya lomba ngibing ini kita buat untuk menghilangkan stigma joged porno. Semoga masyarakat memahami," tandasnya.
Di hari yang sama selain dimeriahkan lomba ngibing, pelaksanaan Bulan Bung Karno juga dimeriahkan lomba mewarnai gambar Bung Karno. Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya didampingi Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan meninjau langsung lomba yang diikuti siswa SD di Tabanan.
“Bulan Juni ini merupakan momentum yang sangat sakral, dimana tanggal 1 Juni merupakan hari lahirnya Pancasila, kemudian 6 Juni hari lahirnya Bapak Proklamator Bangsa Bung Karno dan tanggal 21 Juni merupakan hari wafatnya Bung Karno dan hari lahirnya Presiden Jokowi yang bertepatan juga dengan pelaksanaan kegiatan ini,” kata Bupati Sanjaya.
Rasa syukur juga disampaikan Sanjaya karena setiap tahun perayaan Bung Karno dijadikan momen hiburan bagi rakyat. "Tujuan mewarnai gambar Bung Karno di bulan Juni ini adalah salah satu peringatan Bung Karno sebagai Pahlawan Bangsa. Jadi dengan mewarnai gambar Bung Karno, adik-adik selalu melihat wajah dan profilnya Bung Karno, sehingga adik-adik bisa menjiwai arti dan makna Bung Karno ini. Kita patut berterimakasih dan berbangga, dulu Bung Karno dari usia 16 tahun sudah berjuang di era penjajahan Belanda dan gigih memperjuangkan kemerdekaan NKRI," tegas Sanjaya. 7des
Komentar