5 Banjar Adat Geriana Kangin Gelar Ngaben Massal
AMLAPURA, NusaBali - Lima banjar adat di Desa Adat Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, menggelar Ngaben massal. Ngaben mengupacarai 58 sawa atau roh.
Ngaben massal ini ketiga sejak tahun 2013. Ketua Panitia Ngaben Massal I Nyoman Merta memaparkan hal itu di sela-sela pelaksana upacara Mabersih jelang Ngaben, di Setra Desa Adat Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Buda Pon Tolu, Rabu (21/6).
Puncak Ngaben massal pada Wraspati Wage Tolu, Kamis (22/6). Upacara Mabersih dipuput dua sulinggih, yakni Ida Pedanda Istri Rai Taman dari Geria Taman, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, dan Ida Pedanda Gede Suyasa, Geria Taman Sari Manuaba, Banjar Bencingah, Desa Duda, Kecamatan Selat.
“Mabersih Sawa ini untuk membersihkan roh sebelum diupacarai, agar roh terpisah dengan badan jasmani,” jelas Ida Pedanda Istri Rai Taman.
Nyoman Merta menambahkan, hanya lima banjar adat dari 7 banjar adat di Desa Adat Geriana Kangin menggelar Ngaben massal. Lima banjar ini, yakni Banjar Adat Darma Arta dengan Kelian I Nyoman Putra Tanaya, Banjar Adat Darma Karya dengan Kelian I Ketut Suastika, Banjar Adat Darma Santi dengan Kelian I Wayan Darta, Banjar Adat Darma Yadnya dengan Kelian I Wayan Suriasa, dan Banjar Adat Darmayasa dengan Kelian I Nyoman Merta.
Semua kelian banjar terlibat sebagai panitia pelaksana Ngaben massal hingga Ngroras massal.
Sebelumnya, lanjut Nyoman Merta, Ngaben dilaksanakan tahun 2013 dan tahun 2018. “Agenda Ngaben massal ini kami sepakati tiap lima tahun sekali,” jelasnya.
Biaya Ngaben ini per sawa Rp 5 juta, termasuk untuk Ngroras, Ngalinggihang, Otonan, dan Potong Gigi. Biaya Ngaben juga dari krama patus (terikat urusan kematian). Jika ada kematian, setiap KK wajib paturunan (iuran) Rp 10.000. Krama patus 336 KK. Paturunan terkumpul selama lima tahun, sedangkan biaya lainnya berasal dari bantuan banjar adat.
Nyoman Merta yang juga Kelian Banjar Adat Darmayasa menambahkan, rencana ke depan, paturunan krama banjar di setiap terjadi kematian, naik jadi Rp 20.000 per KK.
Kelian Banjar Adat Darma Arta I Nyoman Putra Tanaya juga mengapresiasi antusias krama menuntaskan ngaben massal dan ngeroras massal. Sebab, dengan ngaben dan ngeroras massal, bisa meringankan biaya, dan meringankan pekerjaan.
“Semua jadi ringan, baik biaya maupun pekerjaan, karena kita kerjakan bersama,” kata Putra Tanaya.
Hal senada terungkap dari Kelian Banjar Darma Karya I Ketut Suastika. Upacara Ngroras pada Buda Wage Warigadean, Rabu (12/7).7k16
Komentar