8 Warga Klungkung Alami Meningitis
Dari 8 pasien meningitis yang dirawat di RSUD Klungkung, 5 orang berasal dari Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida.
SEMARAPURA, NusaBali
Sebanyak 8 orang pasien menjalani perawatan intensif di RSUD Klungkung akibat meningitis. Bahkan, 2 orang pasien harus dirawat di ruang ICU. Pasien meningitis pertama mulai dirawat di RSUD Klungkung pada 15 Juni 2023 lalu.
Pasien ini datang dengan gejala muntah-muntah, pusing, demam, sakit kepala. Tim medis melakukan penelusuran, penyebab pasti warga tersebut mengalami meningitis, apakah dari bakteri atau virus. Namun, beberapa pasien diketahui memiliki riwayat mengkonsumsi daging babi, namun ada pasien yang sama sekali tidak ada mengkonsumsi daging babi.
Humas RSUD Klungkung I Gusti Putu Widiasa, mengatakan dari 8 pasien tersebut, 5 orang di antaranya berasal dari Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida. Satu orang berasal dari Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, 1 orang dari Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, dan 1 orang dari Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan.
Pasien tersebut masuk ke RSUD Klungkung secara bergantian, mulai 15, 16, 17, 19, dan 21 Juni 2023. Pasien rata-rata dengan gejala meningitis seperti panas, muntah, gelisah, kaku kuduk, dan penurunan kesadaran.
“Dari delapan pasien tersebut, dua orang dirawat di ICU dengan ventilator satu orang, dan yang lainnya dirawat di ruang biasa,” ujar Gusti Widiasa didampingi Admin Kesehatan di Bidang Pelayanan Medis RSUD Klungkung dr Komang Agus Dwijananta, dan Petugas Bidang Pelayanan Medis drg Rahayu Arya Arieshanti, Rabu (21/6).
Menurut dr Agus Dwijananta, dari hasil penelusuran sementara, beberapa pasien yang memiliki gejala meningitis ini sempat mengkonsumsi makanan dengan olahan daging babi, dan daging babi itu didatangkan dari luar Klungkung. Namun, ada juga pasien yang tidak memakan olahan daging babi. “Untuk memastikan penyebabnya masih perlu dilakukan pemeriksaan lagi, apakah ada kaitannya dengan makanan atau lingkungan,” ujarnya.
Terkait informasi adanya 1 orang meninggal akibat meningitis, pihak RSUD Klungkung membantah hal tersebut. Awalnya memang pasien yang bersangkutan memiliki gejala meningitis, namun diagnosis resmi, pasien yang bersangkutan meninggal akibat demam berdarah.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit meningitis dengan cara perilaku hidup bersih dan sehat.
Menurut Swapatni meningitis adalah radang selaput otak yang bisa disebabkan oleh bakteri maupun virus. Dengan gejala demam, sakit kepala, kaku kuduk, bisa juga batuk. “Imbauan untuk mencegah meningitis kita harus kembali ke perilaku hidup bersih dan sehat,” kata Swapatni.
Pola hidup bersih dan sehat itu seperti seperti cuci tangan pakai sabun sebelum mengolah maupun menyentuh makanan. Di samping itu warga diingatkan untuk hati-hati menyantap makanan mentah, kotor, yang tentunya rawan bakteri. “Makan makanan yang bersih dan sehat, dan segera melakukan pemeriksaan bila ada tanda-tanda keluhan sakit,” kata Swapatni.
Terpisah, Kadis Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida mengaku sudah memerintahkan dokter hewan mengecek di lapangan untuk memastikan makanan yang dikonsumsi pasien tersebut. 7 wan
Komentar