Ikuti Lomba Masatua di PKB XLV 2023, Duta Badung Jaga Nilai-nilai Budaya dan Sastra Bali
Lomba Masatua
Lomba Masatua Bali
PKB XLV
PKB XLV Tahun 2023
Pesta Kesenian Bali (PKB)
Duta Kabupaten Badung
Wimbakara
DENPASAR, NusaBali - Duta Kabupaten Badung mengikuti Wimbakara (Lomba) Masatua Bali di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023 di Kalangan Angsoka di Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center), Selasa (20/6).
Pada lomba masatua Bali tersebut Kabupaten Badung mengirimkan dua orang perwakilan untuk kategori lanang (laki-laki) dewasa.
Lomba masatua Bali dalam ajang PKB XLV ini diikuti oleh peserta umum dari tiga kabupaten dan kota di Bali, yaitu Kabupaten Gianyar, Badung, dan Kota Denpasar. Para peserta adalah laki-laki yang diberikan kesempatan masatua dengan durasi waktu 15 menit hingga 20 menit dan membawakan topik tentang segara atau laut. Para peserta tampil dalam lomba mengenakan busana adat madya atau busana modifikasi, sesuai dengan tuntutan tema satua.
Pembina Masatua Bali Kabupaten Badung I Made Suada SAg MSi, mengatakan lomba ini merupakan upaya untuk melakukan edukasi dan inovasi dalam menjaga nilai-nilai budaya dan sastra Bali. Ke depan diharapkan agar hal yang berkaitan dengan masatua Bali bisa melibatkan lebih banyak krama Badung, yang memang mempunyai bakat dan minat di bidang ini. “Dengan demikian ke depan bisa tetap eksis dalam rangka untuk mengembangkan nilai budaya, nilai sastra yang dilakukan di Badung,” kata Suada yang juga selaku Tim Widya Sabha Kabupaten Badung saat ditemui usai kegiatan lomba.
Lebih lanjut Suada mengatakan tidak hanya mengikuti lomba untuk ajang PKB saja. Masyarakat yang berminat di bidang lomba mesatua Bali juga sering mengikuti berbagai lomba, baik itu dalam kegiatan bulan bahasa, maupun event lain.
Melalui kepesertaan pada ajang PKB 2023 ini, lanjutnya, secara tidak langsung Badung juga ikut menjaga nilai budaya dan sastra Bali. Harapan ke depan, karena ini berbasis budaya dan berbasis sastra dan adat, Badung tetap siap untuk selalu ikut menyukseskan program yang telah dicanangkan. “Masatua Bali ini tidak hanya dari krama lanang dewasa saja, namun juga krama istri dan anak-anak juga dilibatkan,” kata Suada.
Sementara itu, salah seorang peserta masatua Bali, I Putu Oka Subawa mengaku sangat bangga bisa dipilih menjadi duta mewakili Kabupaten Badung. Tentu dalam ajang ini, ildia berusaha untuk menampilkan yang terbaik. “Saya merasa bangga bisa ikut pada lomba ini. Saya berharap agar lomba seperti ini bisa berkelanjutan, karena ini menjadi upaya untuk pelestarian budaya, dresta, sastra Bali,” harapnya.
Disinggung terkait persiapan yang dilakukan untuk mengikuti lomba ini, Oka Subawa mengaku telah melakukan beberapa kali pembinaan sebelum tampil di PKB. Adapun materi yang bawakan yakni ‘I Empas teken I Angsa’.
“Makna dari cerita yang disampaikan adalah agar kita selalu berhati-hati menerima informasi bohong atau hoaks dari orang lain,” ucapnya.
Hal senada disampaikan peserta lain, I Ketut Jiwa SPd MPd, yang membawakan cerita berjudul ‘Tukang Pancing. Dia mengaku bangga sekali bisa terlibat untuk ikut mengajegkan seni budaya Bali, terutama terkait masatua Bali. Dia merasa bersyukur bila diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat di bidang masatua Bali.
“Ini menjadi suatu kehormatan luar biasa bisa mewakili dalam ajang lomba ini. Mudah-mudahan ke depan pelestarian terutama dalam bidang seni masatua ini bisa terus ditingkatkan. Tidak hanya kategori dewasa, namun juga untuk anak-anak,” harapnya. @ ind
1
Komentar