AP I Ajukan Keringanan Pajak ke Badung karena Merugi Rp 725 M
Kerugian Bukan dari Bandara Ngurah Rai Semata
MANGUPURA, NusaBali - Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola bandara meminta keringanan pajak sebesar 20 persen kepada pemerintah Kabupaten Badung. Permintaan keringanan itu dikarenakan mengalami kerugian yang cukup besar mencapai Rp 725 miliar. Total tersebut merupakan kerugian keseluruhan dari bandara yang dikelola AP I.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan, menjelaskan total kerugian hingga Rp 725 miliar bukan lah nilai kerugian yang dialami oleh Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai semata. Melainkan merupakan kerugian AP I secara korporasi atau kerugian dari keseluruahan bandara yang dikelola.
“Permohonan keringanan pajak kepada Pemkab Badung dimaksudkan diharapkan membantu kondisi keuangan pusat atau konsolidasi keuangan kami. Jadi total kerugian itu (Rp 725 miliar, Red) dari seluruh bandara yang dikelola AP I,” jelas Handy, Kamis (22/6).
Dengan angka kerugian yang sangat fantastis itu, Handy tidak memungkiri bahwa secara korporasi AP I terbilang sedang mengalami tekanan yang cukup berat dalam hal finansial. Karena itu lah sebagai salah satu cabang dari AP I, Bandara Ngurah Rai bergerak untuk ikut membantu.
“Bukan hanya (bandara) Bali semata tapi semua cabang. Apalagi bandara yang rugi, semuanya langsung bergerak karena kondisi seperti ini. Beberapa bandara kami memang mengalami kerugian cukup dalam. Maka cabang pastinya juga berusaha menekan dari sisi pengeluaran,” kata Handy.
Masih menurut Handy, tidak menutup kemungkinan bandara lain juga melakukan langkah yang sama, yakni mengajukan permohonan keringanan pajak ke pemerintah daerah. Namun itu kembali lagi kepada strategi general manager di masing-masing cabang.
Handy juga memastikan kalau untuk Bandara Ngurah Rai, hubungan dengan Kabupaten Badung sangat baik, sehingga saat bersurat langsung diundang bertemu Sekda. “Di sana kami bercerita dan beliau sangat respon, sangat melihat, dan fair terhadap kondisi yang ada. Kemudian surat kami itu disampaikan ke Ketua DPRD Badung, sehingga mengundang kami untuk datang,” jelasnya.
Sementara disinggung terkait kondisi keuangan cabang Bandara Ngurah Rai sendiri, Handy menegaskan saat ini sudah ada perbaikan. Namun belum mencapai angka 100 persen pulih. Hal itu pun dapat dilihat dari data jumlah penumpang yang baru menyentuh angka 80 persen jika dibandingkan dengan kondisi pada 2019.
“Kami bersyukur ini juga bisa dipahami oleh pemerintah kabupaten, terkait dengan kondisi yang ada. Mudah-mudahan tidak lama lagi kita kembali menjadi 100 persen di Bali ini, sehingga ke depan bilamana diminta untuk kembali pembayaran PBB 100 persen, tentunya kami siap,” tegas Handy. 7 dar
1
Komentar