Groundbreaking Peningkatan Dermaga Ponton Gilimanuk
Ditarget Rampung Sebelum Libur Nataru
Bupati I Nengah Tamba berharap dengan adanya proyek peningkatan infrastruktur ini, akan mendapat bonus pariwisata bagi Kabupaten Jembrana.
NEGARA, NusaBali -Sempat ditunda karena menghadapi masa angkutan Lebaran Hari Raya Idul Fitri pada April 2023 lalu, proyek peningkatan Dermaga Ponton di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, kembali dilanjutkan. Proyek peningkatan Dermaga Ponton yang akan dijadikan Dermaga Movable Bridge (MB), ini ditargetkan rampung pada 30 November mendatang atau sebelum memasuki libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti.
Hal itu ditegaskan Direktur Utama (Dirut) PT ASDP Ferry Indonesia Ira Puspadewi, dalam acara groundbreaking proyek peningkatan Dermaga Ponton Gilimanuk, Jumat (23/6) sore. Acara tersebut dihadiri Bupati Jembrana I Nengah Tamba beserta jajaran Forkopimda Jembrana. Proyek yang dilaksanakan melalui kolaborasi ASDP dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk ini, menjadi satu paket kegiatan dengan peningkatan Dermaga II Pelabuhan Merak dengan total nilai kontrak mencapai Rp 196.062.004.497 atau Rp 196 miliar lebih.
Usai acara groundbreaking tersebut, Bupati Tamba mengatakan kegiatan peningkatan dermaga di Pelabuhan Gilimanuk ini, menjadi bagian rangkaian pembangunan menuju Jembrana Emas 2026. Menurutnya, penting untuk melakukan perbaikan di Pelabuhan Gilimanuk, karena hal ini akan menjadi cerminan wajah Jembrana sekaligus wajah Bali.
“Sebenarnya ini bukan pekerjaan yang secara menyeluruh, tetapi secara bertahap juga akan ada rencana pengembangan di Pelabuhan Gilimanuk ini. Ada dana hampir Rp 54 miliar yang sudah disediakan ASDP untuk perencanaan penataan terminal dan dermaga-dermaga lain juga diusulkan mendapat perhatian,” ujar Bupati Tamba.
Melalui peningkatan infrastruktur ini, Bupati Tamba berharap akan mendapat bonus pariwisata bagi Jembrana. Dirinya yakin ketika Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi dapat segera terwujud dan konektivitas Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk dapat berjalan lebih lancar, para wisatawan domestik dari Jawa akan lebih banyak ke Bali dan berkunjung ke Jembrana. “Saya banyak mendapat masukan kalau perjalanan penyeberangan (pelayaran lintas Ketapang – Gilimanuk) tidak sampai 30 menit. Tetapi mengapungnya yang 1,5 jam untuk sandar. Sekarang dengan penambahan kapasitas dermaga ini, otomatis akan mempercepat dan masukan keluhan penumpang bisa kita minimalisir,” ucap Bupati Tamba.
Ira Puspadewi mengatakan, peningkatan Dermaga Ponton untuk dijadikan Dermaga MB di Pelabuhan Gilimanuk ini, menjadi upaya peningkatan layanan penyeberangan di lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimauk. Dia menjelaskan bahwa saat ini terdapat ketidakseimbangan kapasitas dermaga antara di Ketapang dan Gilimanuk. Di Ketapang sudah terdapat 4 Dermaga MB. Sedangkan di Gilimanuk hanya terdapat 3 Dermaga MB dan satu dermaga lagi masih berupa Dermaga Ponton.
“Istilahnya sekarang ini masih ada pincang. Di Ketapang ada 4 dermaga kekuatan sama, sedangkan yang di Gilimanuk juga ada 4, tetapi yang 3 sama dan 1 belum. Jadi sekarang kita peningkatan kapasitas supaya balance,” ujar Ira.
Dengan peningkatan kapasitas dermaga itu, Ira berharap proses penyeberangan dapat berjalan lebih lancar. Dia pun menegaskan bahwa proyek peningkatan Dermaga Ponton ini ditargetkan sudah harus selesai pada 30 November 2023 sehingga siap dimanfaatkan untuk melayani masa angkutan liburan Nataru. “Jadi Natal dan Tahun Baru nanti harusnya sudah lebih lancar, karena yang ngapung lama lantaran tidak ada keseimbangan tadi, itu harusnya sudah tertangani lebih baik. Kapal bisa lebih besar dan ngapungnya bisa lebih dikurangi. Jadi cepat, jadi lebih mulus konektivitasnya,” ungkap Ira.
Selama proyek berlangsung, Ira menyatakan bahwa Dermaga Ponton ini sementara akan ditutup. Dirinya mengaku sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk memaksimalkan pengelolaan di pelabuhan untuk meminimalisir gangguan kelancaran penyeberangan. 7 ode
1
Komentar