Munduk Jadi 'Pilihan' Wisman Eropa, Miliki Hawa Sejuk Khas Pegunungan
DENPASAR, NusaBali - Memiliki bentang alam khas pegunungan dan hawa sejuk, Munduk salah satu desa wisata di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, kini menjadi ‘pilihan’ wisatawan mancanegara (wisman). Khususnya wisman asal Eropa, seperti dari Prancis, Italia, Belanda, Swedia dan lainnya.
Untuk bisa menikmati suasana alam pedesaan dan hawa sejuk Munduk, wisman butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan dari Denpasar. “Memang selama ini, wisman Eropa yang mendominasi,” kata Ketua Ikatan Akomodasi Munduk(IAM) I Ketut Edy Astana, Jumat (23/6).
Edy Astana menuturkan wisman yang datang dan menginap di Munduk, rata-rata memang suka dengan suasana alam pedesaan, pegunungan khas Munduk. Tidak saja sejuk, namun juga ada ‘kelebihan’ lain, di mana Munduk memiliki daya tarik wisata (DTW). Di antaranya perkebunan kopi, cengkeh, juga persawahan terasering. Di Munduk juga ada air terjun dan hutan di sekitar Danau Tamblingan. “Itu lah daya tarik kami di sini (Munduk),” ucap Edy Astana.
Dikatakan, biasanya lama tamu menginap di Munduk antara 2-3 hari. Untuk akomodasi yang tersedia mulai dari home stay, bungalow, cottage dan hotel. “Berawal dari tahun 1992 hanya beberapa kamar saja, sekarang ada 60 akomodasi,” ungkap Edy Astana menyebut nama I Nyoman Bagiarta sebagai perintis penyediaan home stay di Munduk.
Kini tingkat hunian di Munduk rata-rata 70 persen. “Jelas ada peningkatan dari sebelumnya yang nyaris sepi saat pandemi,” ungkapnya. 7 k17
Komentar