Ekosistem Dunia Seni Indonesia Perlu Dibangun
UOB Painting of the Year Beri Wadah Kompetisi Para Perupa
DENPASAR, NusaBali.com – Untuk lebih menumbuhkan apresiasi dan pemahaman seni yang lebih besar, sekaligus menyediakan wadah bagi seniman Indonesia, ekosistem dunia seni perlu dibangun di Indonesia.
Demikian ungkap Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia saat talkshow bertajuk ‘Membangun Ekosistem Dunia Seni Indonesia’ yang diselenggarakan di Ruang Vicon Lantai 2 Citta Kelangen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Jumat (23/6/2023).
"Indonesia memiliki warisan seni yang kaya dan beragam serta memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengangkat derajat masyarakat,” ujarnya di hadapan mahasiswa.
Sementara itu Dosen Seni Rupa Universitas Negeri Gorontalo I Wayan Seriyoga Parta menambahkan pekerja kreatif dan seniman harus memiliki orientasi karier selain dapat mencipta.
Oleh karena itu menurutnya mereka juga perlu membangun dan masuk ke dalam ekosistem seni.
“Tidak hanya mencipta karya seni tapi juga bagaimana menyalurkan atau memasuki dunia apresiasi. Banyak ekosistem lain atau komponen untuk menjadi seniman dan persoalan menjadi seniman tidak hanya cukup diproyeksikan 1, 2 tahun atau jangka pendek tapi juga untuk jangka panjang,” ungkapnya.
Talkshow ini diselenggarakan sebagai rangkaian dari program 13th UOB Painting of the Year (POY).
"Di sini kami memberikan pembekalan kepada para mahasiswa agar mereka dapat lebih terbuka, dan kami melihat Bali ini memiliki potensi kuat," ujar Maya Rizano.
Melalui kegiatan talkshow itu, pihaknya berharap bisa memperkaya konsep dan gagasan karya seni rupa mahasiswa serta memperluas wawasan para perupa dari ISI Denpasar.
Ia mengatakan ekosistem seni rupa di Indonesia banyak memiliki komponen, termasuk peran kampus sebagai katalisator yang bisa melahirkan generasi-generasi perupa baru.
"Setelah memiliki kesempatan menjadi pelaku seni, mereka juga dihadapkan pada pasar mulai dari galeri, kurator, balai lelang yang dapat memperkaya konsep dan gagasan mereka," kata dia.
UOB Painting of the Year (POY) merupakan kompetisi seni rupa tahunan tingkat Asia Tenggara yang tahun ini kembali diselenggarakan sebagai bentuk komitmen jangka panjang UOB terhadap seni di Indonesia.
Maya menjelaskan pihaknya menyelenggarakan UOB Painting of the Year sebagai upaya untuk mewadahi lahirnya gagasan seni baru di dunia seni rupa.
"Melalui kompetisi ini kami berharap dapat menumbuhkan apresiasi dan pemahaman seni yang lebih besar, sekaligus menyediakan wadah bagi seniman Indonesia untuk menunjukkan bakat dan semangat mereka terhadap seni," jelas dia.
Meskipun begitu, menurutnya selain memberi panggung lewat kompetisi, para pekerja seni juga harus dapat membekali diri mereka dengan pengetahuan agar dapat terus bereksplorasi.
"Komponen ekosistem lain yang penting adalah kompetisi untuk memberi wadah untuk memberi kesempatan pada perupa untuk memperoleh panggung sehingga talenta yang belum terlihat dapat dilirik," ungkap Maya Rizano.
Kompetisi 13th UOB POY Indonesia terbuka bagi seluruh warga negara dan penduduk tetap di Indonesia, karya seni dapat dikirimkan secara digital melalui UOBandArt.com.
Pendaftaran dibuka mulai 4 Mei hingga 15 Agustus 2023. Nantinya Pemenang penghargaan 13th UOB POY (Indonesia) akan diumumkan pada 10 Oktober 2023 dan akan bersaing dengan pemenang dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam untuk memperebutkan penghargaan UOB Southeast Asian Painting of the Year Singapura. *ant
Komentar