Ampas Kopi Dijadikan Kerajinan Bernilai Ekonomi
GIANYAR, NusaBali - Anomali Coffee and Bell Living Lab berkolaborasi dengan British Council mendefinisikan program keberlanjutan dan instalasi seni dari ampas kopi.
Ampas kopi dan kulit kopi yang biasanya dibuang disulap menjadi biomaterial berkelanjutan dengan sifat yang mirip dengan kulit tradisional. Biomaterial yang mirip kulit ini dipotong-potong menjadi beraneka bentuk kemudian dirangkai menjadi hiasan interior ruangan.
Teknik pembuatan kerajinan ampas kopi ini dengan mendatangkan seniman peduli lingkungan asal Inggris, Rachel Ella Taylor. Rachel mengedukasi cara menyablon, pembuatan hiasan dinding, tas, dompet maupun pernak pernik seni lainnya pada puluhan peserta workshop yang digelar di Anomali Coffee Ubud, Sabtu (24/6) sampai Minggu (25/6).
“Dengan tema ‘Brewing for a Sustainable Future. Sip by Sip’ menjadi salah satu bagian dan memotivasi Anomali untuk bisa mengajak belajar bersama mengenal kopi Indonesia, sekaligus upcycling ampas kopi menjadi barang material yang bermanfaat dan mempunyai value yang tinggi,” ungkap Cofounder Anomali Coffee, Irvan Helmi.
CEO & Cofounder Bell Living Lab, Arka Irfani, mengatakan kampanye ini untuk memberikan manfaat baik pada budaya dan kopi dan potensinya untuk perubahan positif. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menginspirasi individu untuk memikirkan kembali limbah, menerapkan praktik berkelanjutan, dan menghargai signifikansi budaya dari kopi. “Melalui pameran, lokakarya, dan diskusi yang menggugah pikiran, kami harap memicu percakapan tentang persimpangan seni, keberlanjutan, dan budaya kopi dalam skala global,” ujar Arka. 7 nvi
1
Komentar