70 Persen Anjing Sudah Divaksinasi
SINGARAJA, NusaBali - Pemkab Buleleng menggencarkan vaksinasi anti rabies pada hewan penular rabies (HPR). Langkah ini menyusul kemunculan kembali kasus kematian warga akibat gigitan anjing rabies.
Hingga saat ini, capaian vaksinasi rabies di Buleleng sekitar 70 persen. Populasi anjing di Buleleng sekitar 80.000 ekor. "Vaksinasi anti rabies ini akan terus dilakukan secara massal," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa, belum lama ini.
Dia menerangkan, hingga Juni 2023, kasus rabies di Buleleng mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2022 terdapat 13 kasus kematian akibat penyakit rabies. Pada tahun 2023 ini, hingga bulan keenam tercatat ada sl1 kasus. Kendati menunjukkan penurunan, kasus penyakit anjing gila ini masih menjadi atensi Pemerintah Daerah.
Dia mengatakan, ada sejumlah hal penting yang menjadi kunci mencegah rabies. Di antaranya regulasi yang dilaksanakan oleh pemerintah serta aparat desa. Pemerintah telah membuat imbauan berupa Surat Edaran (SE) Bupati sebanyak dua kali. Pemerintah Desa dan Desa Adat juga membentuk aturan memgenai pencegahan dan penanganan rabies.
Namun, kata Suyasa, poin pentingnya adalah kesadaran masyarakat dalam mengandangkan dan memvaksinasi anjing peliharaan. Kemudian kesadaran masyarakat untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan jika mengalami gigitan anjing agar segera mendapatkan penanganan berupa vaksin anti rabies (VAR).
"Fasilitas pencegahan seperti untuk VAR, di Kabupaten Buleleng jumlahnya sekarang bisa dikatakan sudah mencukupi. Bahkan tercatat seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit sudah tersedia VAR. Kemudian Peraturan Desa (Perdes) dan Perarem (aturan adat) di Desa Adat sudah ada. Ini salah satu upaya kita untuk melakukan pencegahan," jelasnya.
Suyasa menambahkan, untuk mengakses VAR, warga tidak perlu menunggu munculnya reaksi dari gigitan anjing. Warga cukup datang ke fasilitas kesehatan terdekat dan minta VAR. Ia mengakui bahwa selama ini, untuk kasus gigitan anjing di Buleleng masih tinggi. Hal itu sejalan dengan permintaan VAR yang juga tinggi.
Kesadaran masyarakat untuk meminta VAR sesegera mungkin menjadi hal yang paling penting dalam pencegahan rabies setelah digigit anjing. "Yang saya lihat data kasusnya sama dengan pemberian VAR. Jadi, jika cepat diberikan VAR akan selamat. Jika ada satu dua kasus, itu karena tidak minta VAR. Maka itu, kami dorong bersama-sama siapapun yang digigit anjing, langsung minta VAR. Itu saja," ucap Suyasa.7mzk
1
Komentar