Piala Dunia U-17 di Indonesia, Venue Belum Diputuskan

JAKARTA, NusaBali - PSSI belum menentukan venue mana saja yang akan menjadi lokasi laga-laga Piala Dunia U-17 2023. Ada kemungkinan venue berbeda dengan Piala Dunia U-20 2023.

Enam venue Piala Dunia U-20 adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang).

Ada kekhawatiran dari para klub Liga 1 2023/2024 bakal memainkan laga usiran jika stadion-stadion di atas ditunjuk untuk gelaran Piala Dunia U-17. Mereka yang memakai stadion-stadion tersebut adalah Persija Jakarta, Persis Solo, Persebaya Surabaya, dan Bali United.

Tapi PSSI mengisyaratkan bahwa mereka belum tentu akan memilih stadion-stadion tersebut untuk menjadi venue Piala Dunia U-17. Sampai saat ini belum ada keputusan final dari PSSI terkait masalah lokasi pertandingan. "Ini kami sedang cari solusi khususnya untuk lapangan. Tentu FIFA akan mengirimkan timnya untuk mengecek stadion karena kebutuhan Piala Dunia U-17 dan Piala Dunia U-20 itu bisa saja berbeda," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir dikutip detiksport, Sabtu (25/6).

Adapun saat ini pemerintah sedang melaksanakan renovasi terhadap 22 stadion sebagai bagian transformasi sepakbola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan. Jika selesai tepat waktu, banyak stadion tersedia yang bisa menjadi venue Piala Dunia U-17.

Di sisi lain PSSI berharap FIFA menerapkan teknologi video assistant referee (VAR) di Piala Dunia U-17 2023.  "Yang saya tahu di Piala U-20 itu ada VAR. Dan FIFA membawa sistem itu di Piala Dunia U-20. Untuk U-17, saya belum dapat kabar. Kalau ternyata dia (FIFA) bawa VAR juga ya alhamdulillah," kata Erick.

Adapun VAR rencananya baru akan diterapkan di Liga 1 pada Februari 2024. Saat ini PSSI dan PT LIB terus melakukan persiapan dengan menggelar pelatihan-pelatihan terkait penggunaan VAR. Tak hanya pelatihan, PSSI juga menggelar seleksi wasit yang bekerja sama dengan Federasi Sepakbola Jepang (JFA). 

Penerapan VAR memang butuh kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan standarisasi FIFA. "Karena itu kemarin salah satu yang disampaikan pada saat rapat renovasi 22 stadion, saya mengusulkan kepada pemerintah, Pak Presiden (Joko Widodo) mengamini kalau bisa memang dari total mungkin 15-16 stadion yang akan dipakai Liga 1 ini bisa juga menjadi prioritas untuk direnovasi karena pengadaan daripada VAR itu kan sepertinya tidak berat," tutur Erick Thohir. "Jadi ada ruang VAR, kelistrikan, instalasi fiber optic dan tentu internet dengan minimum tertentu supaya VAR ini bisa berjalan," ucapnya.7