Buleleng Kembangkan Manggis 50 Hektare
SINGARAJA, NusaBali - Lima bidang lahan seluas 50 hektare pada lima desa di Buleleng, sedang disiapkan untuk program pengembangan tanaman manggis.
Program digelontor pemerintah pusat ini untuk meningkatkan produksi manggis di Buleleng, yang selama ini menjadi komoditas hortikultura unggulan.
Dinas Pertanian Buleleng sudah menentukan target sasaran bantuan dan sosialisasi kepada kelompok tani maupun subak abian. Lima lokasi pengembangan lahan manggis ini, yakni milik Gapoktan Mengening Sari di Desa Mengening, Subak Abian Bukit Pudeh, Desa Tajun di Kecamatan Kubutambahan. Kelompok Tani Mekar Sari Desa Sepang, Subak Abian Gunung Jawi Desa Tista dan Kelompok Tani Artha Dhana di Desa Titab, Kecamatan Busungbiu.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Buleleng I Gede Subudi, Senin (26/6) kemarin, menerangkan setiap kelompok tersebut menyiapkan 10 hektare bidang lahan untuk pengembangan manggis. Masing-masing akan mendapatkan bantuan benih manggis bersertifikat dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Provinsi Bali. Selain itu, dapat pupuk, pendampingan hingga sekolah lapang pemeliharaan tanaman. "Lima lokasi ini memang sentra penghasil manggis," terang Subudi.
Dia menyebutkan, manggis Buleleng sebagian besar sudah lolos ekspor, antara lain, ke Cina, Taiwan, dan Timur Tengah. "Permintaan dari Cina masih sangat tinggi, karena manggis tidak hanya dikonsumsi, melainkan juga untuk industri kosmetik dan obat-obatan," imbuh Subudi.
Harga manggis skala ekspor terrendah Rp 40.000/kg. Biasanya buah kualitas super akan dikelompokkan pengepul untuk di ekspor. Sisanya baru dipasarkan di lokal Buleleng dan Bali. Ttahun 2022, tanaman manggis di Buleleng 74.901 pohon, dengan produksi buah 1.617 ton.7k23
1
Komentar