nusabali

Sanggar Seni Cakra Bhuwana Angkat 'Waskita Sandhi'

Terinspirasi Cerita Kearifan Lokal Warga Kedonganan

  • www.nusabali.com-sanggar-seni-cakra-bhuwana-angkat-waskita-sandhi
  • www.nusabali.com-sanggar-seni-cakra-bhuwana-angkat-waskita-sandhi
  • www.nusabali.com-sanggar-seni-cakra-bhuwana-angkat-waskita-sandhi

DENPASAR, NusaBali - Duta Kabupaten Badung yang kali ini diwakili oleh Sanggar Seni Cakra Bhuwana, Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta menampilkan kesenian Barong Landung di Kalangan Ayodya Taman Budaya Bali (Art Center), Minggu (25/6) serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023.

Sanggar seni yang dipimpin I Made Sudarsana SSn MSn ini mengangkat judul "Waskita Sandhi" yang terinspirasi dari cerita kehidupan masyarakat di Kedonganan.

Sudarsana yang juga selaku penata tari sekaligus penanggung jawab pagelaran Barong Landung, mengatakan "Waskita Sandhi" menceritakan di pesisir Kedonganan yang kehidupan masyarakatnya sebagian besar sebagai nelayan dan peternak, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Karena berkembang dan suburnya beberapa hasil ternak, dikisahkan seorang saudagar ternak babi bernama Mekele Wayan banyak mendapatkan simpati dari masyarakat karena kesuksesannya beternak babi. Namun, ada hal yang tak diinginkan terjadi.

"Mekele Wayan tertimpa musibah. Ternak babi peliharaannya tiba-tiba mati dan bahkan menghilang begitu saja. Atas kejadian yang menimpa Mekele Wayan, masalah ini pun disampaikan kepada Jro Dukuh. Mekele Wayan bersama masyarakat setempat akhirnya mendapatkan kebenaran yang menjadi keresahan menimpa masyarakat," ujar Sudarsana.


Jro Dukuh menyampaikan bahwa ternak babi yang mati maupun tiba-tiba menghilang disebabkan oleh para Rencang Ratu Gede Bagus Pengenter yakni Tabeng Wijang yang mengabdi di Puri Tegehe Gumi. Mendengar hal tersebut, berdasarkan arahan Jro Dukuh, masyarakat bersama Mekele Wayan secara serentak membuat upakara laklak tape yang akan dihaturkan ke hadapan Ratu Gede Bagus Pangenter.

"Dengan menghaturkan saji laklak tape masyarakat yang awalnya kehilangan ternaknya pun kembali seperti sediakala, sehingga sebagai ucapan syukur dan keyakinan masyarakat Kedonganan atas kemurahan hati Ratu Gede Bagus Pengenter yang berstana di Puri Tegeh Gumi, senantiasa menghaturkan saji laklak tape dengan diiringi tarian Baris Laklak Tape," jelas Sudarsana.

Lebih lanjut Sudarsana mengatakan, cerita ini merupakan fenomena cerita rakyat yang berkembang di Kedonganan. Dirinya berharap, semoga apa yang menjadi pementasan yang dipresentasikan ini dapat memberikan embrio karya-karya para seniman. Tentunya menurut Sudarsana, melalui pagelaran Barong Landung ini, banyak hal yang bisa diambil dan digali dalam sebuah kearifan lokal.

"Dengan momentum Pesta Kesenian Bali, kami sangat berterimakasih telah diberi kesempatan menampilkan sebuah pementasan di ajang yang sangat ditunggu-tunggu oleh para seniman se-Bali. Dalam momentum ini, kami dari para seniman dan tokoh di Desa Adat Kedonganan bisa berekspresi dan bereksplorasi dalam pagelaran Barong Landung," katanya. @ ind

Komentar