Sanggar Seni Kerti Yasa Angkat Cerita Segara Karang, Sisipkan Pesan Menjaga Laut di PKB 2023
Baleganjur
Sanggar Seni Kerti Yasa
Duta Kabupaten Badung
Pesta Kesenian Bali (PKB)
PKB XLV
PKB XLV 2023
Segara Karang
DENPASAR, NusaBali - Parade Baleganjur memang menjadi primadona di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) setiap tahunnya. Ribuan penonton tumpah ruah memenuhi tribun Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali (Art Center), bahkan nonton bareng hingga di areal luar.
Pada Minggu (25/6), Sanggar Seni Kerti Yasa, Banjar Temacun, Kelurahan/Kecamatan Kuta sebagai Duta Kabupaten Badung pun menunjukkan kemampuan terbaiknya yang membawakan garapan berjudul "Segara Karang".
Garapan "Segara Karang" yang bercerita tentang ikon keindahan Pantai Kuta ini digarap oleh Komposer Andi Pastika Putra bersama Kadek Karunia Arta selaku koreografer, dan I Made Nova Antara selaku pembina dan koreografer. Menurut Ketua Sanggar Seni Kerti Yasa, Andi Pastika Putra atau sering dipanggil Gus Acong, garapan "Segara Karang" yang ditampilkan Duta Kabupaten Badung ini merujuk pada Tema PKB tahun ini yakni "Segara Kerthi : Prabhaneka Sandhi, Samudra Cipta Peradaban".
"Kuta dengan peradaban baru memiliki ciri khas pantainya, sesuai dengan judul yakni 'Segara Karang', ini adalah titik nol koordinat pantai Kuta. Jadi pusat ombaknya ada di karang tengah," jelas Gus Acong.
Lebih lanjut dikatakan, untuk konsep yang disampaikan pada pementasan ini dibagi ke dalam lima bagian. Pertama, menjelaskan tentang karang tengah itu sendiri. Kedua, bagaimana terinspirasi dari ombak dan gemercik air di laut.
"Seperti istilah lokal setempat yang disebut dengan Yak bawak Yak ngandang, Yak Dawa, Yak Mekedelan, tuun lima depa, tuun nem depa, dan seterusnya," ujarnya.
Ketiga, menceritakan terkait kondisi pasang manda atau air laut surut, yang mana di balik deras dan gulungan ombak, keindahan Pantai Kuta terlihat saat kondisi pasang manda ini. Kata dia saat pasang manda, kondisi pantai terlihat sangat estetik sekali.
Keempat, di balik keindahan pantai tersebut, Pantai Kuta juga sangat berbahaya karena adanya pusaran air yang disebut puser arungan. Kemudian untuk bagian terakhir, Kuta dengan ikon matahari terbenam atau sunset dengan sumber peradabannya, terdapat aktivitas pantai seperti surfing dan sebagainya, yang menjadi sumber perputaran ekonomi masyarakat Kuta.
Terkait persiapan, dirinya bertiga telah melakukan persiapan yang cukup panjang yakni hampir empat bulan, sejak Februari 2023. "Jadi prosesnya cukup panjang dan penuh dengan kegembiraan dan keceriaan serta dinamikanya. Tentu dalam prosesnya tidak hanya keceriaan saja namun suka dan duka tetap berdampingan," jelasnya.
Gus Acong menambahkan, pesan terhadap karya ini, yakni mengajak para generasi muda untuk memiliki peradaban baru dalam menciptakan karya-karya Baleganjur, sesuai dengan tema PKB yakni Segara Kerthi.
"Jadi makna yang ditampilkan, bukan hanya ditampilkan dalam karya saja. Namun kita harus juga bisa mengimplementasikan dengan menjaga keberadaan laut itu sendir, untuk keberlangsungan sumber kehidupan saat ini dan juga masa depan, untuk anak cucu kita," ucapnya. @ ind
Komentar