4 Tahun Gawangi BI Bali, Trisno Nugroho Purna Tugas
DENPASAR, NusaBali - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI Bali) Trisno Nugroho, mengakhiri tugasnya, Jumat (30/6). Trisno mulai bertugas di Bali 1 Agustus 2019.
Belum lama bertugas, pandemi Covid-19 merajam. Pariwisata Bali kolaps, ekonomi Bali sekarat hingga mengalami kontraksi dalam. Masa pandemi Covid-19 diakui Trisno Nugroho salah satu paling berat.
“Tantangan luar biasa adalah pada waktu Covid-19. Saya nggak boleh kena Covid-19. Astungkara, alhamdullilah nggak,”ujarnya kepada NusaBali, di sela-sela acara Penandatanganan Kerjasama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten/Kota menggunakan Produk Pertanian Bali, di Gedung KPwBI Bali di Jalan Letda Tantular, Denpasar, Selasa(27/6).
Tidak itu saja, akibat Covid, anggaran BI harus dispending. Di pihak lain, target harus tercapai.
“Itu yang membuat pusing saya, pegawai saya sehat dan tetap bekerja,” ujarnya.
Diakui Trisno Nugroho, itu tantangan yang tidak mudah. Menurutnya tiap hari dia memikirkan, bagaimana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa bertahan, akibat dampak pandemi Covid-19 itu.
“Astungkara, UMKM Bali cepat sekali bangkit dan melakukan digitalisasi yang sekarang sudah tumbuh,”ujar Trisno yang sebelum bertugas di Bali menduduki Kepala KPwBI Jakarta.
Pria kelahiran Cilacap tahun 1965 ini, mengaku memang ingin memberikan sesuatu yang terbaik.” Bali ‘kan ikon dunia, ikon Indonesia,” ujarnya.
Dan bertugas di Bali tidak mungkin terulang. “Jadi saya harus memberikan yang baik di pariwisata, di UMKM, di pertanian,” pria yang mengawali karir di BI tahun 1992.
Untuk membantu petani, Trisno menuturkan panggil Perumda (Perusahaan Umum Daerah). Karena baginya perumda itu instrument untuk melakukan operasi pasar, tiap hari.
”Kalau kita tak punya perumda.., swasta tak mau lah, operasi pasar seperti itu ‘kan harganya murah,” ujar Trisno. Perumda kata dia punya tugas untuk menjaga harga pangan di Bali.
Terkait kesannya selama menggawangi KPwBI Bali, Trisno Nugroho mengaku baik.
“Astungkara, alhamdulillah, saya bisa melaksanakan dengan baik. Masyarakat yang menilai diri saya,” ucap dia menunjuk testimoni Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Bali, yang mengapresiasi kinerja dan peran Trisno Nugroho dalam pembangunan perekonomian Bali.
Menurut Trisno Nugroho, dirinya merupakan orang yang tidak pesimisme, walau kondisi berat. Karena itulah dia harus memberikan optimisme kepada masyarakat, bahwa Bali bisa berkembang dan maju, hijau, tangguh dan sejahtera. Hijau; harus sustainable, green tourism. Tangguh itu, jangan tergantung pariwisata semata, dorong terus pertanian dan sebagainya, sehingga ‘kuenya’ membesar dan juga sejahtera.
“Bali punya kelebihan luar biasa,” ucapnya memuji.
Demikian akrab Trisno Nugroho, sehingga dirinya kerap disapa dengan panggilan ‘Bli Gede Trisno’.
“Saya senang, bersahabat berinteraksi dengan orang baik, saya juga punya hati yang baik. Kayaknya cocok, dengan hati dan niat saya,” ujarnya tentang asal muasal sapaan Bli Gede Trisno itu kepadanya. K17
1
Komentar