DPD PDIP Bali Hadirkan Ratusan 'Balian'

Lobi Kantor DPD PDIP Bali siang kemarin riuh dengan kehadiran para penekun pengobatan tradisional tersebut. Ada pengobatan ‘pijat’ tradisional menyembuhkan saraf kejepit, totok darah Bali kuno, tenung kelahiran melalui Wariga Belog hingga penjualan obat tradisonal ramuan Bali warisan leluhur. Simpatisan, kader dan masyarakat umum membanjiri acara tersebut. Ada yang memanfaatkan untuk berobat, ada juga meramal nasib berdasarkan hari kelahiran. Sejumlah Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali seperti Ketua Komisi I DPRD Bali Nyoman Budi Utama dan anggota Komisi I Nyoman Oka Antara menjajal keahlian ‘sang balian’ pijat tradisional. 

Kalau di lobi para balian unjuk kebolehan, di Aula DPD PDIP Bali yang terletak di Lantai III kantor partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 ini beda lagi. Ratusan praktisi pengobatan tradisional mengikuti talk show dengan nara sumber Kadis Kesehatan Provinsi Bali Nyoma Gde Anom dan Prof Dr Suka Yasa akademisi Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar. Para balian berkonsultasi soal kegiatan mereka yang belakangan ini masih kesulitan mendapatkan pengakuan dari pemerintah. Terutama izin edar dan penggunaan obat-obatan tradisional hasil ramuan leluhur. Pasalnya mereka harus melewati proses di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dipandu, koordinator Talk Show, yang juga Srikandi PDIP Bali Ni Made Sumiati, para praktisi pengobat tradisional Bali ini menyatakan apresiasi dengan acara yang digagas Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, ini. Mereka minta difasilitasi di BPOM agar dipermudah perizinannya.

Bendahara DPD, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack mewakili Ketua DPD, mengatakan ide menghadirkan praktisi  pengobatan tradisional datang langsung dari Ketua DPD yang juga Gubernur Bali Wayan Koster. Karena pengobatan tradisional ini adalah warisan leluhur yang tidak boleh punah begitu saja, akibat tergerus oleh kemajuan teknologi, terutama di bidang kesehatan.

“Selain itu, tujuan kami menyelenggarakan kegiatan talk show ini juga untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pengobatan tradisional Bali yang memenuhi standar keamanan kesehatan. Memberikan keamanan, memenuhi criteria kesehatan. Dapat dipertanggungjawabkan secara penuh. Menggunakan teori pengobatan secara rasional, tidak bertentangan dengan norma agama dan norma yang berlaku lainnya,” ujar politisi senior yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali ini.

Dewa Jack juga berharap dengan kegiatan talk show menghadirkan dinas kesehatan dan para ahlinya, praktek pengobatan tradisional punya pengetahuan memadai dan pengalaman. “Sehingga dalam prakteknya, tidak membahayakan klien atau pasien. Dan yang paling penting, meningkatkan kualitas hidup pasien secara spiritual. Peserta bisa bertukar pikiran dan memperkaya layanan kesehatan tradisional,” tegas politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng ini.n nat