Polri Revitalisasi 77 Situs Budaya
Di Bali Pura Lempuyang, Pura Bukit Kursi dan Pura Bukit Dharma
Polri
Revitalisasi
Situs Budaya
Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo
Pura Lempuyang
Pura Bukit Kursi
Pura Bukit Dharma
Hari Bhayangkara
JAKARTA, NusaBali - Polri melakukan revitalisasi 77 situs budaya dan agama dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-77. Revitalisasi ini tersebar di beberapa wilayah polda di seluruh Indonesia.
Untuk wilayah Polda Bali dilakukan revitalisasi pada tiga tempat ibadah, yakni Pura Lempuyang Luhur Karangasem, Pura Bukit Kursi Desa Pemuteran, Buleleng dan Pura Khayangan Jagat Bukit Dharma Durga Kutri di Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara doa bersama lintas agama dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77 di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Jumat (30/6). Hadir di lokasi, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Dalam acara itu, Kapolri bersama Panglima TNI juga sempat dialog interaktif dengan Polda di seluruh Indonesia yang melaksanakan revitalisasi 77 situs budaya dan agama. Sejumlah Polda berkesempatan melaporkan hasil kinerja mereka terkait program tersebut.
Jenderal Listyo Sigit menyampaikan terima kasih atas kegiatan yang dilakukan jajaran Polri terkait peringatan Hari Bhayangkara ke-77. Termasuk program revitalisasi 77 situs budaya dan agama yang dilakukan jajaran polda. Situs budaya dan agama yang direvitalisasi ini terdiri dari 20 masjid, 5 gereja, 5 pura/kuil, 1 vihara, 3 klenteng, 24 makam, 3 istana/keraton, 1 candi, 5 situs simbol agama, 2 situs tokoh nasional dan 8 situs nasional.
"Terima kasih atas kegiatan yang telah dilakukan terkait dengan berbagai macam kegiatan, termasuk juga revitalisasi situs budaya dan situs-situs agama," kata kapolri. Dia kemudian mengungkap pentingnya Polri ikut ambil bagian dalam merawat situs budaya dan agama. Menurutnya, itu sebagai wujud rasa syukur, pengingat dan penjaga atas keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. "Kita harus bangga dengan warisan budaya dan agama yang dimiliki oleh Indonesia.
Keberagaman ini merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus kita syukuri, sekaligus menjadi sumber kekuatan bagi bangsa Indonesia," ujar Jenderal Listyo Sigit.
"Tentunya harapan kami dengan memperkuat dan melakukan revitalisasi terhadap situs agama, situs budaya dan situs-situs yang ada, ini menjadi upaya kita untuk bersama-sama merawat keberagamaan yang kita miliki, keberagamaan budaya yang kita miliki, keberagamaan agama yang kita miliki untuk terus bisa kita jaga, menjadi satu kekuatan, satu keberagamaan yang menjadi ciri khas bangsa kita, yang semuanya terawat dan terjaga di dalam bingkai NKRI," sambungnya dilansir detik.com.
Ditambahkannya, keberagaman menjadi modal untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan. Apalagi Indonesia sebentar lagi akan melaksanakan tahapan pemilu. "Kita ingin mengharapkan bahwa di dalan prosesnya nanti pemilu bisa berjalan dengan damai. Keberagamaan yang kita miliki menjadi alat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan sehingga hasil dari pemilu tersebut betul-betul bisa memperoleh, terpilih calon pemimpin nasional yang bisa menjaga, merawat kebhinekaan yang ada, merawat keberagamaan yang ada, sebagai modal untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia maju menuju visi Indonesia emas 2045," jelas kapolri.
Mantan Kabareskrim ini mengatakan revitalisasi merupakan upaya untuk merawat toleransi dan membangkitkan ekonomi di sekitar situs budaya. Hal itu menjadi modal untuk persatuan dan kesatuan demi merawat Indonesia. "Tentunya sebagaimana yang tadi saya sampaikan ini merupakan bagian dari upaya kita untuk merawat kebersamaan, merawat toleransi, merawat budaya, sekaligus juga membangkitkan ekonomi lokasi di sekitar situs yang ada dan yang paling utama ini semua menjadi modal persatuan dan kesatuan untuk merawat negara kesatuan," ujar Jenderal Listyo Sigit.
Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga menyapa dan menerima laporan progres revitalisasi perwakilan jajaran Polda di Kalimantan Tengah (Kalteng). Yudo menyampaikan apresiasi Polda di Kalteng merawat Istana Kuning yang menjadi situs sejarah. "Terima kasih Pak Kapolres Kotawaringin Timur beserta pejabat daerah beserta para punggawa Istana Kuning. Ini merupakan langkah yang sangat bagus dalam memelihara situs sejarah, yang mana sejarah tersebut tentunya memiliki budaya yang sangat bagus untuk generasi penerus," kata Yudo.
"Dan tadi disampaikan di mana Istana Kuning pernah menjadi tempat berkumpulnya para pejabat di situ dan untuk persatuan dan kesatuan tentunya di peninggalan yang sangat bagus," sambungnya. Yudo mengungkapkan revitalisasi yang dilakukan jajaran polda merupakan awal yang bagus untuk terus dilanjutkan. Karena situs sejarah, kata Yudo, harus dijaga sampai generasi penerus bangsa selanjutnya.
"Terima kasih ini kepada Pak Kapolri dengan program merawat situs budaya atau situs sejarah. Ini program awal yang sangat bagus untuk diteruskan ataupun diketahui para generasi penerus, di mana sejarah ini pasti memiliki peninggalan sejarah, memiliki makna yang bagus yang perlu diketahui oleh generasi penerus," kata Yudo.
Beberapa di antara 77 situs budaya dan agama yang telah direvitalisasi Polri, seperti Makam Syiah Kuala dan Masjid Baiturrahim Uleelheu di Aceh, Masjid Azizi Tanjung Pura, Salib Kasih Tarutung dan Masjid Lama Gang Bengkok di Sumatera Utara, Candi Muara Takus, Kompleks Istana Siak dan Makam Syech Abdurrahman Siddiq di Riau, Pura Giri Sutra Mandala dan Makam Keramat Syeh Tubagus Yahya di Lampung, Masjid Agung Demak, Kelenteng Sam Poo Kong dan Gereja Blenduk Semarang di Jawa Tengah, Pura Lingsar dan Taman Narmada di NTB dan lainnya. Sementara untuk wilayah Polda Bali ada objek yang direvitaliasi, yakni Pura Lempuyang Luhur Karangasem, Pura Bukit Kursi Desa Pemuteran, Buleleng dan Pura Khayangan Jagat Bukit Dharma Durga Kutri di Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar. 7
Komentar