Bandara Ngurah Rai Layani 30 Rute Internasional
Citilink Buka Rute Perdana ke Papua Nugini
Citilink
Citilink Indonesia
Penerbangan Internasional
Papua Nugini
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai
Port Moresby
MANGUPURA, NusaBali - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta kembali menambah rute penerbangan internasional. Terbaru adalah rute internasional menuju Papua Nugini yang mulai beroperasi pada Minggu (2/7) dini hari.
Rute penerbangan yang dilayani oleh maskapai Citilink itu dijadwalkan terbang dua kali dalam sepekan.
General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan, mengatakan Bandara Ngurah Rai kini kembali menambah pelayanan penerbangan internasional, seiring beroperasinya maskapai Citilink yang membuka rute Bandara Ngurah Rai menuju Port Moresby, Papua Nugini. Dengan beroperasinya penerbangan dari dan ke Papua Nugini, saat ini Bandara Ngurah Rai sudah melayani 30 rute internasional yang dilayani oleh 36 maskapai.
"Kami sangat mengapresiasi atas pembukaan rute internasional ini. Sebelumnya, penerbangan menuju Port Moresby dilayani oleh maskapai Air Niugini pada 2018. Namun, baru dilakukan lagi setelah pandemi ini," ujar Handy.
Handy menjelaskan, maskapai Citilink dengan nomor penerbangan QG598 melakukan penerbangan perdana dari Bandara Ngurah Rai pada Minggu pukul 04.20 Wita. Pada penerbangan perdananya, pesawat dengan tipe Airbus A320 tersebut mengangkut 45 penumpang menuju Port Moresby. Dijadwalkan Citilink akan terbang dari Bandara Ngurah Rai menuju Port Moresby dua kali dalam sepekan, yakni pada Kamis dan Minggu.
"Dengan begitu Citilink melayani dua rute internasional di Bandara Ngurah Rai, yakni menuju Dili dan Port Moresby," kata Handy.
Lebih lanjut dikatakan, penerbangan dari Bandara Ngurah Rai menuju Port Moresby merupakan momentum untuk memperluas rute internasional pasca pandemi.
"Di tahun lalu, kami melayani 12 juta penumpang dan untuk tahun ini kami perkirakan jumlah tersebut akan meningkat hingga mencapai 20,3 juta penumpang," sebut Handy.
"Kami masih terus melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder untuk terus melakukan penambahan rute internasional. Kami ucapkan selamat kepada Citilink atas penerbangan perdananya ke Papua Nugini. Kami harap rute ini dapat terus berkembang dan semakin meramaikan pariwisata di Pulau Bali," harapnya.
Turut hadir saat pelepasan penerbangan langsung dari Bandara Ngurah Rai menuju Papua Nugini, Minggu kemarin yakni, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana, Dirut Citilink Dewa Kadek Rai, Kadis Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun dan stakeholder terkait.
Sementara Supadma Rudana mengapresiasi atas pembukaan rute penerbangan dari dan ke Papua Nugini yang dilakukan oleh maskapai Citilink. Menurut dia, Indonesia sudah cukup lama absen di Papua Nugini dan negara Pasifik lainnya, sehingga saatnya sekarang meningkatkan pariwisata dua negara dengan negara yang berbatasan langsung dengan Papua tersebut.
"Potensi pariwisata cukup besar di Papua Nugini. Banyak masyarakatnya cukup mampu untuk berwisata dan bepergian ke luar negeri termasuk ke Bali," jelasnya.
Selama ini, kata dia, warga dari Papua Nugini ingin berkunjung ke Indonesia termasuk Bali, namun banyak kendala yang dihadapi, utamanya terkait penerbangan yang mengangkut mereka ke Bali. Dengan pembukaan rute baru yang dilayani maskapai Citilink, masyarakat bisa terbang langsung ke Bali dan hanya membutuhkan waktu sekitar empat jam.
'Ini adalah momentum yang baik untuk membangun hubungan dan konektivitas utamanya dalam bidang pariwisata. Penerbangan ini ditunggu cukup lama oleh masyarakat Papua Nugini juga," kata Supadma Rudana.
"Selain sektor pariwisata, saya juga mendorong kita harus bekerjasama segala bidang dengan Papua Nugini. Saya juga berharap BUMN kita ikut berinvestasi di sana dan membangun berbagai hal juga karena potensinya cukup besar,' harapnya.
Di lokasi yang sama, Dirut Citilink Dewa Kadek Rai menjelaskan pembukaan rute penerbangan internasional ini dilakukan secara bertahap dengan mengenalkan langkah promosi dan pengenalan produk yang dimiliki. Dengan upaya itu diharapkan tingkat keterisian kursi di pesawat mencapai 100 persen.
"Kalau keterisian 100 persen, bukan dua kali dalam sepekan saja melayani rute Papua Nugini. Namun, itu bisa dilakukan setiap hari atau tujuh kali dalam sepekan," katanya. 7 dar
Komentar