Program Bali Studio, Mahasiswa Australia Ikut Aksi Sosial Kesehatan Mata
DENPASAR, NusaBali - Program Bali Studio University of Western Australia (UWA) melakukan kegiatan bakti sosial kesehatan mata di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Sebanyak 328 orang lansia menerima kacamata dan 5 orang lainnya menjalani operasi katarak. Sementara sekitar 100 anak mendapatkan pemeriksaan mata dan belajar tentang perawatan dan kesehatan mata.
Bali Studio merupakan program yang diinisiasi akademisi UWA Profesor Paul Trinidad sejak 2007. Selama mengikuti program, mahasiswa dari berbagai program studi di UWA diajak bersahabat dengan kearifan lokal Bali. Program mereka cukup unik, seperti mengikuti upacara malukat, presentasi seni budaya, drawing, sketch, fotografi sampai mengadakan acara sosial.
Untuk kegiatan sosial tahun ini, Bali Studio bekerja sama dengan John Fawcett Foundation (JFF) telah mengadakan pemeriksaan kesehatan mata berupa program screening atau pemeriksaan mata, pembagian kacamata, dan operasi katarak secara gratis kepada para lansia dan anak-anak di Desa Batuan pada 29-30 Juni 2023 lalu.
Mahasiswa UWA dapat melihat secara langsung proses screening dan juga menyaksikan dokter bedah mata melakukan operasi katarak dalam bus khusus untuk operasi-mobile surgery JFF.
"Semua orang dari desa, termasuk anak-anak sangat sabar dan mereka semua berperilaku dengan baik, penuh rasa syukur, dan bermartabat," ujar Prof Trinidad, Senin (3/7).
Menurutnya, menyaksikan keajaiban penglihatan yang dipulihkan hanyalah salah satu aspek dari program studi Bali Studio. Prof Trinidad mengungkapkan Bali Studio telah mendukung JFF untuk pendidikan dan pengobatan katarak dan penyakit mata sejak 2013.
"Mahasiswa kami kagum dengan kesabaran, kekuatan karakter, dan ketangguhan masyarakat Batuan, terutama pasien yang dirawat," ucap Prof Trinidad.
Bekerja sama dengan KJRI Perth, rencananya hasil dokumentasi termasuk foto dan gambar dari program pemeriksaan mata di Desa Batuan akan dipamerkan secara luas saat mahasiswa kembali ke Perth, Australia Barat.
Pameran ini akan berlangsung di Perth Town Hall dan akan mempromosikan kegiatan Bali Studio dan JFF. "Dengan meningkatkan kesadaran akan kegiatan JFF di Bali, kami berharap dapat mengumpulkan lebih banyak dukungan untuk program-program berikutnya di Bali," tandas guru besar Seni Rupa UWA ini.
Program Bali Studio tahun ini berlangsung hampir dua pekan, 25 Juni sampai 8 Juli 2023. Setelah vakum 3 tahun akibat pandemi, program salah satu kampus terbaik di Negeri Kanguru kembali memberikan berbagai kegiatan menarik seputar kebudayaan Bali.
Sebelumnya pada 28 Juni 2023, selama satu hari penuh, 19 mahasiswa yang mengikuti program mengalami langsung menjadi orang Bali melalui makanan, doa, persembahan, dan beberapa aktivitas dalam kehidupan keluarga di rumah kartunis Bali Jango Paramartha di kawasan Jalan Veteran, Denpasar. Di sana, para mahasiswa diajak menggambar dan menyimak kartun-kartun yang menggambarkan dinamika kebudayaan Bali.
"Harapan saya mereka ikut menjaga Bali. Tidak seperti tamu-tamu asing saat ini yang banyak berulah di Bali," ujar pendiri Bali Bog-bog Cartoon itu. 7 cr78
1
Komentar