Hasil Panen Melimpah, Dinas PKP Gelar Bazar Ikan
Hasil panen ikan mujair milik petani di Danau Batur cukup melimpah.
BANGLI, NusaBali
Agar pemasaran bisa optimal, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli menggelar bazar ikan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PKP Bangli Wayan Sukartana, saat ditemui di kantornya, Senin (19/6). Dijelaskannya, tujuan bazar ikan yang dilaksanakan, Selasa (20/6) hari ini, yakni membantu pemasaran hasil panen ikan milik petani dengan memasarkan di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bangli. Harga yang ditawarkan lebih murah dibanding harga pasaran. Harga ikan mujair di pasaran Rp 27.000 per kilogram, sedangkan harga yang ditawarkan di bazar Rp 21.000 per kilogram.
Para petani sudah menyepakati harga itu sehingga Dinas PKP berani memasarkan mujair dengan harga tersebut. “Sudah melalui pertimbangan, petani berani menawarkan harga Rp 21.000. Dan mungkin harga tersebut sudah memenuhi biaya produksi,” ujar Sukartana. Total ikan yang dijual 2.662 kilogram, dan nantinya akan disebar ke seluruh OPD.
Sukartana didampingi Kabid Perikanan Nyoman Widiada mengungkapkan hasil panen ikan membeludak sejak dua bulan lalu. Sehingga pemerintah berupaya membantu pemasaran. Selain itu yang membuat pemasaran ikan kurang, lantaran adanya pasokan ikan dari luar.
Disinggung terkait pemasaran di lingkungan OPD, Sukartana menegaskan bahwa pegawai tidak diwajibkan untuk membeli, meski demikian hampir seluruh pegawai membeli ikan tersebut.
“Kami bersurat ke masing-masing OPD, kemudian yang berminat dicatat. Yang jelas tidak diwajibkan, hitung-hitung membantu petani,” katanya. Pegawai yang membeli ikan akan langsung dibawakan ikan segar ke masing-masing kantor. “Kami yang akan membawa ikan segar langsung ke setiap OPD,” imbuhnya.
Ikan sebanyak 2 ton lebih sudah dipesan. Meski demikian pasokan ikan milik petani yang tersedia mencapai 30 ton. Bagi masyarakat yang berminat bisa memesan langsung ikan melalui Dinas PKP.
Dikatakannya, ke depan bazar ikan akan melibatkan kabupaten lain. “Rencana kami akan menjalin kerja sama dengan produsen serta instansi terkait di kabupaten lain. Sehingga pemasaran lebih luas,” kata Sukartana. *e
Para petani sudah menyepakati harga itu sehingga Dinas PKP berani memasarkan mujair dengan harga tersebut. “Sudah melalui pertimbangan, petani berani menawarkan harga Rp 21.000. Dan mungkin harga tersebut sudah memenuhi biaya produksi,” ujar Sukartana. Total ikan yang dijual 2.662 kilogram, dan nantinya akan disebar ke seluruh OPD.
Sukartana didampingi Kabid Perikanan Nyoman Widiada mengungkapkan hasil panen ikan membeludak sejak dua bulan lalu. Sehingga pemerintah berupaya membantu pemasaran. Selain itu yang membuat pemasaran ikan kurang, lantaran adanya pasokan ikan dari luar.
Disinggung terkait pemasaran di lingkungan OPD, Sukartana menegaskan bahwa pegawai tidak diwajibkan untuk membeli, meski demikian hampir seluruh pegawai membeli ikan tersebut.
“Kami bersurat ke masing-masing OPD, kemudian yang berminat dicatat. Yang jelas tidak diwajibkan, hitung-hitung membantu petani,” katanya. Pegawai yang membeli ikan akan langsung dibawakan ikan segar ke masing-masing kantor. “Kami yang akan membawa ikan segar langsung ke setiap OPD,” imbuhnya.
Ikan sebanyak 2 ton lebih sudah dipesan. Meski demikian pasokan ikan milik petani yang tersedia mencapai 30 ton. Bagi masyarakat yang berminat bisa memesan langsung ikan melalui Dinas PKP.
Dikatakannya, ke depan bazar ikan akan melibatkan kabupaten lain. “Rencana kami akan menjalin kerja sama dengan produsen serta instansi terkait di kabupaten lain. Sehingga pemasaran lebih luas,” kata Sukartana. *e
Komentar