Banjar EWA Adakan Metatah Massal
JAKARTA, NusaBali - Banjar Eka Wira Anantha (EWA) mengadakan metatah massal di Pura Eka Wira Anantha, Serang, Provinsi Banten, Selasa (3/7). Metatah massal kali ini merupakan ketiga kali yang mereka gelar.
Menurut Kelian Banjar Eka Wira Anantha, I Wayan Gede Darmayadi, pertama kali mereka melaksanakan metatah massal tahun 2011 lalu. Kedua dilakukan tahun 2018 dan ketiga pada 2023 ini.
"Jaraknya terlalu lama, karena dulu umat belum banyak. Sekarang umat sudah banyak, sehingga ke depan kami merencanakan dua atau tiga tahun sekali mengadakan metatah massal," ujar Gede Darmayadi usai acara. Saat ini, Banjar EWA terdiri dari 175 KK (Kepala Keluarga).
Mereka tersebar di Kota dan Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang serta Kota Cilegon. Saat metatah massal berlangsung, ada 47 peserta yang terdiri dari 22 perempuan dan 25 orang pria. Dari jumlah tersebut, ada pula yang berasal dari Banjar Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten serta umat dari Provinsi Lampung.
Mereka ikut serta lantaran ada keluarganya pula yang tinggal di Banjar EWA. Prosesi metatah massal berlangsung sejak pukul 05.00 WIB.
Dimulai dari acara Megumi Pedangan, Ngekeb, Mabyakala. Kemudian pemujaan yang dilanjutkan Ngerajah sebelum naik ke tempat metatah.
Proses upacara dipuput oleh Ide Pedande Nabe Putra Sidemen. Sementara sangging ada empat orang yang dikerahkan.
"Kami menyediakan tiga dipan, tetapi sanggingnya kami siapkan empat orang agar ada back up," terang Gede Darmayadi.
Menurut Gede Darmayadi, metatah merupakan upacara manusia yadnya yang dilakukan orang tua kepada anaknya sebelum menikah. Metatah juga menunjukan peralihan seseorang dari remaja ke dewasa. Tujuan metatah untuk menghilangkan sifat-sifat negatif melalui prosesi upacara.
Oleh karenanya, Banjar EWA memfasilitasi umat Hindu di perantauan melaksanakan upacara tersebut, sehingga mereka tidak perlu pulang ke Bali untuk menjalankan metatah. Dengan demikian, dari sisi pembiayaan lebih hemat. Masing-masing peserta dikenakan biaya Rp1.000.000.
Biaya sebesar itu, sudah lengkap dengan semua peralatannya lantaran mereka menggelar upacara tersebut dengan bergotong royong pula.
"Metatah merupakan bagian dari pelaksanaan ajaran agama Hindu. Saya berharap, ini tetap terjaga oleh generasi muda agar mereka tidak kehilangan jati dirinya," papar Gede Darmayadi.
Ketua Panitia Metatah Massal Banjar EWA, Nyoman Mangku Masmadia mengatakan, untuk menggelar metatah massal, panitia telah menyiapkan sejak jauh-jauh hari.
"Sekitar tiga bulan sebelum pelaksanaan, kami sosialisasi kepada semua umat di banjar. Tak ketinggalan matur ke griya Ide Pedande Nabe Putra Sidemen hingga pelaksanaan hari ini," papar Nyoman Mangku Masmadia. k22
1
Komentar