Banjir Kepung Pemogan, Puluhan Rumah Terendam
Hujan yang mengguyur Kota Denpasar dan sekitarnya selama beberapa jam Senin (19/6) pagi kemarin, merendam puluhan rumah warga terutama di 5 banjar di Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Senin (19/6).
DENPASAR, NusaBali
Genangan air setinggi lutut orang dewasa ini berasal dari luapan parit yang berada di Banjar Mekar Jaya karena mengalami penyempitan drainase sehingga saat hujan, air meluap ke jalan hingga menggenangi 4 banjar lainnya yakni Banjar Taruna Bineka, Banjar Rangkan Sari, Banjar Sakah, dan Banjar Kajeng. Akibatnya sejumlah rumah dan warung pun terendam.
Hingga sore hari air belum juga surut, kendati sudah dilakukan upaya penyedotan oleh warga. Warga mengeluhkan banjir yang rutin dialaminya setiap tahun, selain karena penyempitan drainase juga karena serapan air tidak berfungsi dengan baik. Pasalnya, got yang dibuatkan oleh pemerintah tidak bisa menyerap air secara maksimal seperti yang diharapkan masyarakat. Selain itu, sebagian proyek pembuatan got juga menurut warga mangkrak hingga hampir enam bulan. “Kami ya seperti ini setiap hujan pasti langganan banjir," ujar Eko Saputra, 27, warga yang berjualan di Jalan Mekar II.
Sementara warga lainnya, Fitria Tri Natasari Anindia, 27, menceritakan, naiknya air dimulai sekitar pukul 07.00 Wita seiring dengan derasnya hujan. Warga sempat dibuat panik karena harus menyelamatkan barang-barang. Namun karena air cepat membesar akhirnya barang-barang milik warga termasuk milik Fitria harus direlakan terendam karena tidak sempat terselamatkan.
"Ya kami biarkan saja mau bagaimana lagi sudah terendam. Paling hanya bisa diselamatkan beberapa saja, kasur juga basah bagaimana kami bisa tidur. Mereka yang berada dalam satu gang sekarang sudah pada mengungsi ke depan di jalan besar, menunggu air surut," ujarnya. *cr63
Hingga sore hari air belum juga surut, kendati sudah dilakukan upaya penyedotan oleh warga. Warga mengeluhkan banjir yang rutin dialaminya setiap tahun, selain karena penyempitan drainase juga karena serapan air tidak berfungsi dengan baik. Pasalnya, got yang dibuatkan oleh pemerintah tidak bisa menyerap air secara maksimal seperti yang diharapkan masyarakat. Selain itu, sebagian proyek pembuatan got juga menurut warga mangkrak hingga hampir enam bulan. “Kami ya seperti ini setiap hujan pasti langganan banjir," ujar Eko Saputra, 27, warga yang berjualan di Jalan Mekar II.
Sementara warga lainnya, Fitria Tri Natasari Anindia, 27, menceritakan, naiknya air dimulai sekitar pukul 07.00 Wita seiring dengan derasnya hujan. Warga sempat dibuat panik karena harus menyelamatkan barang-barang. Namun karena air cepat membesar akhirnya barang-barang milik warga termasuk milik Fitria harus direlakan terendam karena tidak sempat terselamatkan.
"Ya kami biarkan saja mau bagaimana lagi sudah terendam. Paling hanya bisa diselamatkan beberapa saja, kasur juga basah bagaimana kami bisa tidur. Mereka yang berada dalam satu gang sekarang sudah pada mengungsi ke depan di jalan besar, menunggu air surut," ujarnya. *cr63
1
Komentar