Hujan Deras Sejak Pagi, Jalan Raya Uluwatu Ungasan Tergenang
MANGUPURA, NusaBali.com - Hujan deras sejak pagi tadi membuat salah satu titik di kawasan Kuta Selatan, Badung, Bali banjir. Genangan air bahkan mencapai betis orang dewasa di Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Badung, hingga sore.
Dari pantauan NusaBali.com, jalan yang tergenang banjir tersebut hingga pukul 17.00 Wita belum juga surut. Jalanan yang terkena genangan banjir sampai 180 meter, akibatnya kemacetan pun tak dapat dihindari terutama ruas jalan menuju Objek Wisata Uluwatu dan Pantai Pandawa. Otomatis genangan banjir di ruas jalan itu pun menghambat arus lalu lintas kendaraan.
Pedagang ayam geprek di pinggir jalan, Muhammad Arifin, 35, menuturkan kejadian banjir di lokasi tersebut selalu terjadi jika hujan turun. Bahkan jika hujan tak kunjung berhenti genangan air akan semakin tinggi dan membuatnya tak bisa berdagang.
“Ini termasuk parah, makanya saya geser dagangan saya supaya tidak basah gerobaknya,” tutur Arifin pada Rabu (5/7/2023) sore.
Ia juga mengungkapkan, banjir yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh hujan. Namun, jika terdapat kebocoran pipa kawasan tersebut pun akan mudah tegenang oleh air.
“Jangankan hujan, kalau pipa bocor pun banjir di sini. Ya karena jalanannya yang landai dan tidak ada saluran air di sini,” bebernya.
Sementara itu, warga sekitar Wayan Darmasih mengungkapkan hal yang sama. Ia menerangkan banjir di kawasan tersebut sudah biasa terjadi. Walau demikian ia menjelaskan jika terjadi banjir, air akan lama surut dikarenakan tidak ada saluran air di lokasi tersebut. Bahkan, terang Darmasih air yang meluap dari jalanan sering kali masuk ke dalam gang yang jalanannya lebih rendah.
“Ini airnya masuk ke gang bawah karena jalannya turunan. Kalau airnya gak ke sana, tambah lama banjirnya,” terang dia.
Ia pun tak bisa memastikan durasi surutnya genangan banjir tersebut. Namun ia berharap, permasalahan banjir itu bisa cepat terasi.
“Saya kurang tahu berapa lamanya surut, kalau hujan terus kaya gini lama surutnya,” pungkasnya. *ris
Pedagang ayam geprek di pinggir jalan, Muhammad Arifin, 35, menuturkan kejadian banjir di lokasi tersebut selalu terjadi jika hujan turun. Bahkan jika hujan tak kunjung berhenti genangan air akan semakin tinggi dan membuatnya tak bisa berdagang.
“Ini termasuk parah, makanya saya geser dagangan saya supaya tidak basah gerobaknya,” tutur Arifin pada Rabu (5/7/2023) sore.
Ia juga mengungkapkan, banjir yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh hujan. Namun, jika terdapat kebocoran pipa kawasan tersebut pun akan mudah tegenang oleh air.
“Jangankan hujan, kalau pipa bocor pun banjir di sini. Ya karena jalanannya yang landai dan tidak ada saluran air di sini,” bebernya.
Sementara itu, warga sekitar Wayan Darmasih mengungkapkan hal yang sama. Ia menerangkan banjir di kawasan tersebut sudah biasa terjadi. Walau demikian ia menjelaskan jika terjadi banjir, air akan lama surut dikarenakan tidak ada saluran air di lokasi tersebut. Bahkan, terang Darmasih air yang meluap dari jalanan sering kali masuk ke dalam gang yang jalanannya lebih rendah.
“Ini airnya masuk ke gang bawah karena jalannya turunan. Kalau airnya gak ke sana, tambah lama banjirnya,” terang dia.
Ia pun tak bisa memastikan durasi surutnya genangan banjir tersebut. Namun ia berharap, permasalahan banjir itu bisa cepat terasi.
“Saya kurang tahu berapa lamanya surut, kalau hujan terus kaya gini lama surutnya,” pungkasnya. *ris
Komentar