Waduh! Carik Bali Dicatut Filipina, Dispar: Suksma Promosi Gratis
Tegallalang
Sawah
Promosi Pariwisata
Video YouTube
Filipina
Dinas Pariwisata Bali
Kemenparekraf
Tjok Pemayun
Sandiaga Uno
DENPASAR, NusaBali.com - Terasering carik (sawah) Bali tepatnya di Tegallalang, Gianyar muncul dalam video promosi pariwisata yang diliris Departemen Pariwisata (Deppar) Republik Filipina pada detik ke-16.
Selain mencatut keindahan Bali, dalam video berdurasi 1 menit 46 detik itu, Brasil, Uni Emirat Arab, Swiss, dan Thailand juga turut 'dicuri' keindahannya. Menariknya, pencatutan negara lain untuk promosi pariwisata Filipina ini malah diketahui oleh warga negaranya sendiri, Sass Sasot.
"Saat melihat video itu, sebentar, apakah sawah kita terlihat seperti itu. Kemudian, yang memperlihatkan bandara, karena saya pernah tinggal di Eropa selama 12 bulan, itu (bandara) seperti desain arsitektur Jerman," kata Sasot yang juga seorang blogger dalam sebuah wawancara di televisi nasional Filipina, Senin (3/7/2023) lalu.
Awalnya Sasot tidak menyangka video promosi itu ternyata menggunakan footage yang menggambarkan negara lain. Namun sekitar Sabtu (1/7/2023) siang, dia menerima kabar dari sahabatnya bahwa salah satu footage di video itu sudah pernah dipakai olehnya untuk seorang klien asal Vietnam.
Sahabat Sasot pun memberi tahu sumber stock footage yang telah dia gunakan itu yakni laman Storyblocks.com. Sebenarnya Sasot tidak mempermasalahkan penggunaan stock footage yang diambil dari internet asal direkam di Filipina. Sayangnya, beberapa stock footage yang dipakai merupakan gambaran dari negara lain.
Lantas, video promosi pariwisata bertajuk 'Love The Philippines' itu pun dikritik pada dua hari belakangan ini dan akhirnya ditarik dari berbagai platform media sosial pemerintah. Tidak berselang lama, agensi periklanan yang dikontrak Deppar Filipina, DDB Philippines, menyiarkan pernyataan tertulis dan memohon maaf atas keteledoran mereka.
"Kami memohon maaf yang mendalam kepada Sekretaris (Menteri) Christina Garcia Frasco, Deppar, dan masyarakat Filipina atas penggunaan video tidak orisinal (stock footage) pada saat peluncuran kampanye 'Love The Philippines'. Ini merupakan keteledoran kami," ungkap DDB Philippines dalam keterangan tertulis.
Saat ini, Deppar Filipina telah memutuskan kontrak kerja sama dengan DDB Philippines, dan memastikan tidak ada anggaran negara yang terpakai dalam pembuatan video promosi itu. Warganet Filipina pun heran agensi sebesar itu bisa teledor, begitu pula soal peran pengawasan Deppar.
Beberapa warganet termasuk dari Indonesia pun turut berkomentar di beberapa siaran berita Filipina yang diunggah ke YouTube. Jenakanya, mereka justru berterima kasih lantaran memberikan periklanan gratis kepada Indonesia khususnya Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun pun turut angkat bicara. Saat dihubungi pada Kamis (6/7/2023), Tjok Bagus menjelaskan, promosi pariwisata yang tidak sesuai fakta bakal merugikan diri sendiri. Sebab, akan memengaruhi perspektif wisatawan ketika mereka mengetahui kebenarannya.
"Promosi pariwisata harus bertanggung jawab kepada pelanggannya, harus sesuai fakta. Tetapi, jika nanti pelanggannya tahu, justru bisa berdampak bagus terhadap yang memiliki objek (wisata yang dicatut) karena objeknya dipromosikan secara gratis," ujar Tjok Bagus.
Tjok Bagus juga menegaskan agar masyarakat tidak usah terlalu khawatir dengan kontroversi pencatutan carik Bali oleh Filipina ini. Daya tarik pariwisata Bali sangat unik dan tidak mungkin ada di tempat lain di dunia. Lantaran, keunikan itu berakar dari nilai budaya dan kearifan lokal sehingga sulit disaingi oleh tempat lain. *rat
1
Komentar