Antrean Kendaraan Mengular di Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang
NEGARA, NusaBali.com – Antrean panjang kendaraan menuju Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, dan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi mengular pada Kamis (6/7/2023). Kondisi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir ini membuat pengendara harus menunggu hingga 8 jam untuk bisa menyeberang.
Durasi waktu ini mirip dengan puncak arus mudik pada Idul Fitri 1444 Hijriah. Penyebab terhambatnya penyeberangan ini adalah karena renovasi dermaga ponton menjadi dermaga mobile bridge (MB).
Untuk mengatasi situasi ini, PT ASDP Indonesia Ferry menegaskan sudah mempercepat waktu bongkar muat kapal agar antrean panjang kendaraan bisa dipangkas.
“Waktu bongkar muat yang sebelumnya 15 menit, kami percepat menjadi 10 menit. Dengan percepatan itu, bongkar muat lebih efisien selain untuk mengatasi antrean kendaraan yang hendak masuk ke kapal,” kata General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Syamsudin, Kamis (6/7/2023).
Selain bongkar muat, kata dia, pihaknya juga melakukan penambahan armada kapal yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Menurut Syamsudin, untuk kapal yang sandar di Dermaga Movable Bridge (MB) 1, 2 dan 3 ditambah dari sebelumnya hanya berjumlah 15 menjadi 18 kapal.
“Demikian juga di dermaga LCM (landing craft machine), armada kami tambah dari 12 menjadi 15 kapal,” katanya.
Sebagai dua pelabuhan yang terkoneksi, kata dia, koordinasi dan kesamaan sistem dua tempat ini penting agar pelayanan penyeberangan Jawa-Bali dan sebaliknya, berjalan lancar.
Pihaknya mengimbau pengguna jasa penyeberangan untuk memesan tiket secara online, serta tidak membeli tiket melalui calo.
“Ada aplikasi Ferizy untuk pembelian tiket. Isi data dengan lengkap, agar mudah saat hendak menyeberang,” katanya.
Terkait dengan antrean kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk beberapa waktu lalu dan belakangan juga terjadi di Ketapang, kata dia, PT ASDP Indonesia Ferry terus melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan serta infrastruktur untuk mengatasi hal tersebut.
“Dengan berbagai upaya serta kerja sama semua pihak terkait, kami berharap antrean menuju Pelabuhan Ketapang bisa segera teratasi,” katanya.
Menurutnya, peningkatan jumlah kendaraan yang hendak menyeberang dipengaruhi libur panjang sekolah saat ini.
Beberapa waktu lalu, antrean panjang sempat terjadi di Pelabuhan Gilimanuk yakni sekitar tujuh kilometer dari pelabuhan.
Saat itu, untuk mengurai antrean di jalan raya Denpasar-Gilimanuk, jajaran Polres Jembrana membuka kantong-kantong parkir seperti saat arus mudik Idul Fitri.
Beberapa hari belakangan, dari informasi yang diperoleh menyebutkan giliran antrean panjang kendaraan terjadi di Pelabuhan Ketapang.
Sejumlah warga Kabupaten Jembrana yang pulang dari Jawa mengaku harus antre berjam-jam sebelum bisa masuk pelabuhan.
“Saya antre dari jam 04.00 WIB, sampai hampir pukul 12.00 WIB baru bisa masuk pelabuhan,” kata Husnaen, warga asal Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang pulang dari Jember. *ant
1
Komentar