Buleleng Kejar Transformasi ke Smart City
Susun Masterplan Pengembangan Daerah Berbasis Digital
SINGARAJA, NusaBali - Pemkab Buleleng dibantu Kementerian Komunikasi Informatika (Kemenkominfo) RI sedang mengejar untuk bertransformasi dan mewujudkan Smart City (kota pintar).
Rancangan induk (masterplan) Smart City disusun Pemkab Buleleng bersama seluruh instansi dan elemen masyarakat, Kamis (6/7) di kawasan Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Program Smart City ini diluncurkan Kementerian Kominfo RI sebagai salah satu upaya inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sebuah kota. Ada enam dimensi yang harus dipenuhi dari kabupaten/kota cerdas.
Keenamnya, yakni tata kelola pemerintahan cerdas, konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi, kehidupan yang cerdas menjamin kelayakan taraf hidup masyarakat dalam satu kabupaten/kota.
Selain juga pengelolaan tata kelola lingkungan dalam pembangunan kabupaten/kota dengan cerdas, inovasi dalam memasarkan daerahnya memanfaatkan teknologi saat ini. Serta mewujudkan ekosistem perekonomian di daerah yang mampu memenuhi tantangan di era informasi saat ini.
Tahun ini Kementerian Kominfo mencanangkan pembentukan smart city di 50 kabupaten/kota di Indonesia. Dua di antaranya ada di Bali, yakni Kabupaten Buleleng dan Karangasem. Penyusunan masterplan smart city tersebut secara gotong-royong digarap oleh Tim Pelaksana Smart City yang terdiri dari perwakilan seluruh perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Selain itu juga melibatkan unsur masyarakat lainnya mulai dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kalangan akademisi, korporasi, dan tokoh adat/masyarakat yang tergabung dalam anggota Dewan Smart City. Para pelaku UMKM juga tidak luput dari andil dalam kegiatan tersebut.
Foto: Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana. -IST
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana saat membuka penyusunan master plan smart city mengatakan program smart city ini akan banyak menguntungkan masyarakat. Pengembangan di bidang digitalisasi ini diharapkan memberikan peningkatan taraf hidup masyarakat.
"Dengan smart city ini, berbagai macam digitalisasi yang kami miliki selama ini dan berbagai potensi yang ada di Kabupaten Buleleng, ke depannya bisa menjadi satu wadah besar. Hal ini yang memudahkan kita dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kemudahan pelayanan publik," kata Lihadnyana.
Sejauh ini Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali sudah melakukan langkah awal untuk mewujudkan smart city. Salah satunya dengan penyediaan jaringan internet seluler 3G/4G hampir di seluruh desa/kelurahan. Akses WiFi gratis ke masyarakat juga sudah disediakan di seluruh kantor pemerintahan, kantor desa adat, balai banjar, puskesmas, daerah wisata, dan fasilitas umum lainnya.
Pemkab Buleleng melalui Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo Santi) juga sedang merampungkan gedung Buleleng Command Center (BCC) dan juga Taman Pendidikan sebagai salah satu penunjang smart city. Sementara itu Kementerian Kominfo RI menggandeng tenaga ahli kompeten memberikan penguatan melalui bimbingan teknis penyusunan masterplan smart city. Ada 4 tahap bimbingan teknis yang harus dijalani.
Tenaga Ahli Smart City Kementerian Kominfo RI, Dyah Mutiarin menyampaikan Kabupaten Buleleng terpilih menjadi salah satu dari 50 kota karena dinilai memiliki potensi dan kemampuan. Kementerian Kominfo memandang Pemkab Buleleng layak untuk mengembangkan Kota Singaraja menjadi smart city.
"Dalam perencanaan smart city, kita akan memperhatikan prioritas daerah sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah. Pemkab Buleleng sebenarnya sudah memiliki inisiasi-inisiasi menuju smart city. Nanti akan disesuaikan lagi dengan kebutuhan masyarakat kotanya," ungkap Dyah. k23
Komentar