Wagub Cok Ace Buka Konferensi PECERA di Kuta
PAUD Penting dalam Pengembangan Pendidikan
Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati
Cok Ace
Konferensi
PECERA
Pacific Early Childhood Education Research Association
PAUD
MANGUPURA, NusaBali - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati membuka kegiatan internasional The 23rd Conference of Pacific Early Childhood Education Research Association (PECERA) di Grand Inna Kuta, Kecamatan Kuta, Badung pada Jumat (7/7) siang. Kegiatan tersebut melibatkan 300 peserta dari 17 negara.
Wagub Cok Ace menyambut baik dipilihnya Bali sebagai tuan rumah acara internasional tahunan yang dilaksanakan oleh Asosiasi Pendidikan Guru PAUD Indonesia dan diikuti peserta dari berbagai negara. Dikatakan, kegiatan ini menjadi salah satu sarana bagi para pemerhati bidang pendidikan anak usia dini untuk saling berbagi ilmu dan pengetahuan terbaru dari hasil penelitian dalam dunia pendidikan anak usia dini.
"Sudah saatnya untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas dalam rangka menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era global," ujarnya.
Wagub Cok Ace menambahkan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di negara maju telah berlangsung sejak lama sebagai bentuk pendidikan berbasis masyarakat. Menurutnya, pendidikan anak usia dini, meski bukan satu-satunya penentu kesuksesan anak di masa depan, namun hal tersebut merupakan satu di antara banyak hal penting yang harus diperhatikan. Ini mengingat pendidikan anak usia dini telah menjadi perhatian bagi pemerintah maupun masyarakat. PAUD dianggap menjadi hal penting untuk terus dikembangkan dalam pendidikan di Indonesia.
"Anak usia dini di masa yang akan datang diharapkan menjadi generasi emas penerus kemajuan bangsa. Praktisi, akademi, dan para pendidik anak usia dini harus banyak melakukan penelusuran dan penelitian dengan tujuan untuk pengembangan pendidikan anak usia dini," kata guru besar ISI Denpasar ini.
Di akhir sambutannya, Wagub Cok Ace mengatakan bahwa pembangunan sumber daya manusia menjadi fokus yang tidak bisa lepas dalam pembangunan, adanya kegiatan ini selaras dengan salah satu poin yang tercantum dalam 22 Misi Pembangunan Bali, yaitu mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, berintegritas dan memiliki jati diri yang berdasar pada kearifan lokal krama Bali.
Ketua PECERA Indonesia, Prof Dr Sofia Hartati, menjelaskan dalam kegiatan kali ini, ada 17 negara yang hadir dengan total keseluruhan 300 peserta. Para peserta ini berasal dari berbagai organisasi dan peneliti pendidikan anak usia dini di Asia-Pasifik. Kegiatan kali ini, kata dia, baru pertama kali dilakukan setelah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. "Ini pertemuan tahunan di asosiasi dan melakukan penelitian setiap tahun tentang PAUD. Berapa temuan riset itu kita presentasikan dalam kegiatan ini," katanya.
Hartati menambahkan, kegiatan yang berlangsung 7-9 Juli ini akan difokuskan pada ketahanan anak usia dini pasca pandemi. Yang mana, peneliti dari berbagai negara yang tergabung dalam organisasi itu akan meneliti lebih jauh terkait ketahanan anak-anak saat menghadapi situasi pandemi Covid-19 dan upaya yang dilakukan ke depannya harus seperti apa. Karena disadari, bahwa selama pandemi banyak learning lost lantaran belajar di rumah. Banyak orang tua juga memutuskan pendidikan anak usia dini karena terlalu mahal dan harus membeli pulsa, handphone dan fasilitas lainnya, sehingga anak-anak putus di pada Paud.
"Ini yang kita lakukan penelitian yang melibatkan profesor dari berbagai negara terkait dampak dari ketidakhadiran anak dalam pendidikan usia dini, baik di Indonesia maupun di negara lainnya," katanya.
Hartati berharap mudah-mudahan melalui kegiatan bisa menemukan benang merah dari berbagai negara apa yang terjadi saat pandemi. Kemudian setelah pandemi ini, apa yang dilakukan oleh setiap negara untuk diimplementasikan dalam kebijakan. Dia melanjutkan kalau hasil kegiatan itu juga akan dirujuk ke kementerian terkait untuk membuat semacam regulasi dan mudah-mudahan pemerintah lokal hingga pusat peduli terkait hasil tersebut.
"Banyak dikeluhkan lembaga PAUD/TK karena banyak anak yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran. Padahal, sejatinya anak sejak dini dilakukan stimulasi secara terencana. Nah disitu peran pendidikan usia dini yang mempersiapkan arah bangsa ke depannya," kata Hartati. 7 cr78, dar
Komentar