SMK Kewalahan Survei Calon Murid Miskin
Dari 3 SMK negeri di Karangasem tercatat 748 pelamar dari jalur miskin. Akan ada 518 orang yang tersingkir, karena kuota jalur miskin hanya 20 persen.
AMLAPURA, NusaBali
Tiga SMK negeri di Karangasem kewalahan melakukan survei terhadap ratusan calon murid miskin. Di tiga SMK negeri di Karangasem jumlah calon murid jalur keluarga kurang mampu sebanyak 748 orang. Dari jumlah tersebut, yang diterima lewat jalur miskin hanya 20 persen atau 230 orang di tiga SMK negeri.
Kepala SMKN Amlapura I Wayan Artana mengaku kewalahan melakukan survei menyasar 395 pendaftar, untuk meloloskan 72 pelamar. Sebab, nantinya secara keseluruhan yang diterima 360 murid.
Membeludaknya pelamar dari jalur miskin membuat Artana prihatin, terutama yang gagal diterima. “Ya, bagaimana lagi karena persyaratannya hanya boleh menerima 20 persen dari total murid yang diterima dari semua jalur di SMKN Amlapura. Kami nantinya menerima 360 murid, berarti dari jalur miskin sebesar 20 persen atau 72 siswa dari jalur miskin,” ujarnya, Selasa (20/6).
Kepala SMKN Manggis I Nyoman Wage juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, yang melamar dari jalur miskin sebanyak 153 murid, nantinya yang lolos 72 murid sehingga yang tersisih 81 murid. “Secara keseluruhan kami merekrut 360 murid baru,” tutur Wage.
Sedangkan Kepala SMKN Abang I Made Kerta Negara mengemukakan, yang melamar melalui jalur miskin 200 orang, sedangkan secara keseluruhan menerima 432 murid. “Berarti kami menerima siswa baru dari jalur miskin sebanyak 86 orang,” ujarnya.
Kerta Negara mengatakan untuk meloloskan calon murid dari jalur miskin, pihaknya tengah melakukan survei. Sehingga untuk memutuskan penerimaan jalur miskin, berdasarkan hasil tinjauan di lapangan. “Hanya murid yang benar-benar miskin, sesuai ranking, yang lolos,” tambahnya. Sehingga total yang diterima dari jalur miskin di tiga SMKN sebanyak 230 murid.
Di bagian lain, Kepala Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Karangasem I Made Puri Suastika, mengatakan, hanya di SMKN yang padat pelamar dari jalur murid miskin. “Kuota untuk jalur miskin memang terbatas sesuai ketentuan, hanya diperbolehkan menerima 20 persen,” katanya. *k16
Kepala SMKN Amlapura I Wayan Artana mengaku kewalahan melakukan survei menyasar 395 pendaftar, untuk meloloskan 72 pelamar. Sebab, nantinya secara keseluruhan yang diterima 360 murid.
Membeludaknya pelamar dari jalur miskin membuat Artana prihatin, terutama yang gagal diterima. “Ya, bagaimana lagi karena persyaratannya hanya boleh menerima 20 persen dari total murid yang diterima dari semua jalur di SMKN Amlapura. Kami nantinya menerima 360 murid, berarti dari jalur miskin sebesar 20 persen atau 72 siswa dari jalur miskin,” ujarnya, Selasa (20/6).
Kepala SMKN Manggis I Nyoman Wage juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, yang melamar dari jalur miskin sebanyak 153 murid, nantinya yang lolos 72 murid sehingga yang tersisih 81 murid. “Secara keseluruhan kami merekrut 360 murid baru,” tutur Wage.
Sedangkan Kepala SMKN Abang I Made Kerta Negara mengemukakan, yang melamar melalui jalur miskin 200 orang, sedangkan secara keseluruhan menerima 432 murid. “Berarti kami menerima siswa baru dari jalur miskin sebanyak 86 orang,” ujarnya.
Kerta Negara mengatakan untuk meloloskan calon murid dari jalur miskin, pihaknya tengah melakukan survei. Sehingga untuk memutuskan penerimaan jalur miskin, berdasarkan hasil tinjauan di lapangan. “Hanya murid yang benar-benar miskin, sesuai ranking, yang lolos,” tambahnya. Sehingga total yang diterima dari jalur miskin di tiga SMKN sebanyak 230 murid.
Di bagian lain, Kepala Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Karangasem I Made Puri Suastika, mengatakan, hanya di SMKN yang padat pelamar dari jalur murid miskin. “Kuota untuk jalur miskin memang terbatas sesuai ketentuan, hanya diperbolehkan menerima 20 persen,” katanya. *k16
Komentar