Koleksi E-Book DPAD Minim
Terkendala Daya Tampung Server, Padahal Peminatnya Tinggi
SINGARAJA, NusaBali - Di era serba digital Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Buleleng sedang mengupayakan koleksi buku digital atau e-book. Namun terkendala dengan ruang penyimpanan pada server.
Kepala DAPD Kabupaten Buleleng, Made Era Oktarini dihubungi Sabtu (8/7) kemarin mengatakan, jumlah e-book yang baru dimiliki saat ini berjumlah 110 judul. Kata dia, sebenarnya pengadaan koleksi e-book bisa didapatkan dari pengunduhan beberapa e-book yang tidak berbayar. Hanya saja DAPD juga tidak dapat berbuat banyak, karena ruang penyimpanan pada servernya masih terbatas.
“Takutnya kami sudah download banyak tapi servernya tidak cukup. Khusus e-book selain bisa mengunduh yang tidak berbayar, kami banyak dibantu Perpusnas,” ucap Era Oktarini.
Soal keterbatasan server e-book, menurutnya sudah dikomunikasikan dengan Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo Santi) Buleleng. DAPD Buleleng pun sudah meminta ruang penyimpanan yang lebih besar untuk server e-book.
Menurut Era, e-book selain dapat diakses melalui smartphone, DAPD Buleleng juga menyiapkan barcode-barcode e-book di beberapa lokasi strategis. Seperti di pojok baca RTH Bung Karno di Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng dan juga di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
“Kalau di pojok-pojok baca ini kita sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya di RTH Bung Karno tentang buku-buku dan foto yang berkaitan dengan Bung Karno, kalau di PLUT soal wirausaha, itu beberapa barcode e-booknya sudah kita pasang, kalau mengakses tinggal di scan saja,” imbuh dia.
Sejauh ini antusiasme masyarakat menggunakan e-book juga sudah sangat tinggi. Terutama pengunjung yang berstatus pelajar, mahasiswa dan kaum pemuda yang sangat fasih dengan digitalisasi.k23
“Takutnya kami sudah download banyak tapi servernya tidak cukup. Khusus e-book selain bisa mengunduh yang tidak berbayar, kami banyak dibantu Perpusnas,” ucap Era Oktarini.
Soal keterbatasan server e-book, menurutnya sudah dikomunikasikan dengan Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo Santi) Buleleng. DAPD Buleleng pun sudah meminta ruang penyimpanan yang lebih besar untuk server e-book.
Menurut Era, e-book selain dapat diakses melalui smartphone, DAPD Buleleng juga menyiapkan barcode-barcode e-book di beberapa lokasi strategis. Seperti di pojok baca RTH Bung Karno di Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng dan juga di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
“Kalau di pojok-pojok baca ini kita sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya di RTH Bung Karno tentang buku-buku dan foto yang berkaitan dengan Bung Karno, kalau di PLUT soal wirausaha, itu beberapa barcode e-booknya sudah kita pasang, kalau mengakses tinggal di scan saja,” imbuh dia.
Sejauh ini antusiasme masyarakat menggunakan e-book juga sudah sangat tinggi. Terutama pengunjung yang berstatus pelajar, mahasiswa dan kaum pemuda yang sangat fasih dengan digitalisasi.k23
1
Komentar