Jalan Munduktemu-Belatungan Putus
Tabanan Diguyur Hujan Selama Tiga Hari
Dinas PUPRPKP (Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman) Kabupaten Tabanan telah mengecek ke lokasi untuk melakukan pengukuran
TABANAN, NusaBali - Hujan deras selama sepekan terakhir ini menimbulkan bencana alam di mana-mana. Salah satunya, jalan penghubung Desa Munduktemu-Desa Belatungan Kecamatan Pupuan, Tabanan disapu air deras hingga terputus. Terputusannya jalan selebar 6 meter tersebut sempat menyulitkan masyarakat Pupuan melintas, karena tidak ada jalur alternatif. Sebagai gantinya telah dibuatkan jembatan darurat.
Jalan penghubung dua desa ini diketahui putus pada Jumat (7/7) sore, saat hujan deras mengguyur Wilayah Tabanan dan sekitarnya. Penyebab putusnya jalan karena gorong-gorong di bawahnya yang sarat air hujan. Hal ini membuat jalan penghubung desa bertetangga ini terputus.
Perbekel Munduktemu I Gusti Made Arsana menyebutkan, jalan yang putus ini statusnya jalan kabupaten. Kata dia, putusnya jalan terjadi Jumat sore saat hujan deras melanda Tananan selama tiga hari berturut-turut.
"Kebetulan di bawahnya gorong-gorong karena dulunya pangkung (sungai). Jalan yang putus ini berada di kawasan Banjar Kebon Jero Kauh, Desa Munduktemu dan bisa tembus sampai ke jalan utama Pupuan atau jalur provinsi," ungkap Arsana, dihubungi, Sabtu (8/7).
Disebutkan Arsana, karena akses jalan ini vital, krama setempat bersama tokoh masyarakat sudah melakukan gotong royong membuat jembatan darurat dari kayu. Jembatan darurat dibuat agar kendaraan roda dua maupun roda empat hingga mini bus bisa lewat. Namun syaratnya kendaraan tersebut harus dalam kondisi kosong alias minim penumpang. "Sebenarnya ada jalan alternatif ke arah utara Pupuan untuk bisa tembus Desa Belatungan, tetapi jauh, harus menempuh jarak 14 kilometer," terang Arsana.
Menurutnya, bencana alam yang menyebabkan jalan kabupaten ini jebol sudah dilaporkan ke Pemerintah Tabanan. Dinas PUPRPKP (Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman) Kabupaten Tabanan telah mengecek ke lokasi untuk melakukan pengukuran. "Sudah dibuatkan gambar juga diminta untuk menunggu, karena PU masih rembug. Yang jelas akan ditangani segera," aku Arsana. des
Jalan penghubung dua desa ini diketahui putus pada Jumat (7/7) sore, saat hujan deras mengguyur Wilayah Tabanan dan sekitarnya. Penyebab putusnya jalan karena gorong-gorong di bawahnya yang sarat air hujan. Hal ini membuat jalan penghubung desa bertetangga ini terputus.
Perbekel Munduktemu I Gusti Made Arsana menyebutkan, jalan yang putus ini statusnya jalan kabupaten. Kata dia, putusnya jalan terjadi Jumat sore saat hujan deras melanda Tananan selama tiga hari berturut-turut.
"Kebetulan di bawahnya gorong-gorong karena dulunya pangkung (sungai). Jalan yang putus ini berada di kawasan Banjar Kebon Jero Kauh, Desa Munduktemu dan bisa tembus sampai ke jalan utama Pupuan atau jalur provinsi," ungkap Arsana, dihubungi, Sabtu (8/7).
Disebutkan Arsana, karena akses jalan ini vital, krama setempat bersama tokoh masyarakat sudah melakukan gotong royong membuat jembatan darurat dari kayu. Jembatan darurat dibuat agar kendaraan roda dua maupun roda empat hingga mini bus bisa lewat. Namun syaratnya kendaraan tersebut harus dalam kondisi kosong alias minim penumpang. "Sebenarnya ada jalan alternatif ke arah utara Pupuan untuk bisa tembus Desa Belatungan, tetapi jauh, harus menempuh jarak 14 kilometer," terang Arsana.
Menurutnya, bencana alam yang menyebabkan jalan kabupaten ini jebol sudah dilaporkan ke Pemerintah Tabanan. Dinas PUPRPKP (Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman) Kabupaten Tabanan telah mengecek ke lokasi untuk melakukan pengukuran. "Sudah dibuatkan gambar juga diminta untuk menunggu, karena PU masih rembug. Yang jelas akan ditangani segera," aku Arsana. des
Komentar