12 Mahasiswa Politeknik Negeri Bali Go International, Lolos Program IISMA 2023
MANGUPURA, NusaBali.com – Sebanyak 12 mahasiswa lintas jurusan Politeknik Negeri Bali (PNB) lolos dalam kompetisi Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023 yang diselenggarakan Kemendikbudristek Dikti.
Ke-12 mahasiswa yang lolos IISMA 2023 tersebut adalah Ni Putu Sri Suci Artini Asih (D4 Akuntansi Perpajakan), Putu Kireina Putri Aryawan (D4 Manajemen Bisnis Internasional), Ni Kadek Prima Gayatri (D4 Manajemen Bisnis Internasional), dan Ananda Kirana Gayatri (D4 Akuntansi Manajerial) diterima di Phoenix Academy (Australia). Kemudian, Putu Pradnya Paramita (D4 Akuntansi Perpajakan) diterima di Teesside University (United Kingdom).
Selanjutnya Idil Akbar Fatwa (D4 Manajemen Bisnis Internasional) diterima di Humber College (Kanada), Ni Putu Meishayunda Ningsih (D4 Manajemen Bisnis Pariwisata) diterima di National Yunlin University of Science and Technology (Taiwan), I Gusti Ayu Apriliasari (D4 Manajemen Bisnis Internasional) diterima di National Chin–Yi University of Technology (Taiwan).
Lalu, Ni Made Marthalia Widyanti (D4 Manajemen Bisnis Internasional) diterima di Universite Polytechnic Haunts- de- France (Prancis), Talenta Rafael Hazaya Perangin Angin (D4 Manajemen Bisnis Pariwisata) diterima di Shannon College of Hotel Management, University of Galway (Irlandia), dan Komang Ayu Gauraviti Pracheta Giri Putri (D4 Akuntansi Perpajakan) diterima di Yuan Ze University (Taiwan).
Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi mengapresiasi para mahasiswanya yang berhasil lolos dalam program IISMA 2023. Ia berharap, ke-12 mahasiswa tersebut nantinya mampu menjadi brand ambassador kampus PNB untuk ke ajang Internasional, sekaligus dapat mengharumkan nama almamater di mata dunia.
“Saya minta agar mahasiswa yang mengikuti program IISMA 2023 berangkat dengan manis tanpa ragu melangkah ke dunia luar. Serta membawa kabar baik, cari relasi atau sponsor untuk mereka nantinya mendapatkan beasiswa S2,” ujar Nyoman Abdi saat dikonfirmasi pada Minggu (9/7/2023) sore.
Ia juga berpesan, agar mahasiswa nantinya dapat menjaga nama baik PNB dan memperlihatkan kemampuan yang diperoleh selama belajar di luar negeri, baik secara hard skill maupun soft skill. Ia menilai, dengan cara tersebut dapat memotivasi mahasiswa PNB lain sehingga ke depan lebih banyak lagi mahasiswa PNB yang berhasil lolos di program-program sejenis.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam program ini baik pimpinan, serta unit UP2KK yang telah berhasil menghantarkan para mahasiswa PNB untuk belajar di kampus-kampus top internasional,” tambahnya.
Ke-12 mahasiswa yang lolos itu diberikan kesempatan untuk merasakan kehidupan dan perkuliahan di luar negeri. Duabelas mahasiswa tersebut nantinya akan berangkat ke negara tujuan masing-masing pada bulan Agustus dan September 2023.
Dikonfirmasi secara terpisah, salah satu mahasiswa yang lolos IISMA 2023, Ni Made Marthalia Widyanti mengungkapkan ada beberapa persyaratan yang harus ia penuhi sebelum akhirnya lolos sebagai awardee IISMA 2023. Persyaratan itu seperti syarat English Proficiency Test (EPT), IPK minimal 3.0 dari 4.0, dan pengumpulan essay.
“Pada EPT calon awardee bisa melihat nilai minimum yang ditentukan oleh host university yang diincar pada website IISMA. Tetapi didasari dari rangkuman pihak IISMA secara general host university mensyaratkan nilai TOEFL IBT (60), TOEIC (605), Duolingo (95) dan IELTS (6.0),” ungkapnya.
Dalam proses pendaftaran pun, Martha mengungkapkan tak ada kendala yang berarti. Sebab, ia menjelaskan pihak kampus dan jurusan sangat mendukung dan memudahkan proses kebutuhan administrasi mahasiswa sebagai calon awardee IISMA 2023.
Ia juga menceritakan alasan dirinya mengikuti program IISMA tahun ini karena kagum melihat kakak tingkatnya yang berhasil lolos pada tahun sebelumnya. Ia juga menilai, IISMA merupakan salah satu program yang sangat prestisius.
“Program ini bisa membuat kami punya mimpi yang lebih besar lagi dengan membuka mata dan benar-benar merasakan hal lain di luar rutinitas kami di sini. Apalagi karena kami berada di kampus vokasi, program ini juga akan memfokuskan kami untuk terpapar dengan industri yang ada di luar negeri bahkan beberapa ada yang membuka peluang untuk magang,” jelasnya.
Setelah pulang dari program IISMA selama enam bulan, Martha pun berencana akan membagikan informasi dan mengajak lebih banyak calon awardee khususnya di Politeknik Negeri Bali untuk mengikuti program IISMA tahun depan. Tak hanya itu, ke depan ia berencana akan mulai merancang bisnis dari hasil pembelajaran yang telah ditempuh dan mempersiapkan persyaratan untuk melanjutkan pendidikan magister.
“Karena apapun alasannya, sebagai anak muda harus berani bermimpi yang besar dan keluar dari zona nyaman. Semoga saya juga bisa ngebuktiin kalau tidak ada yang perlu ditakutkan dengan tiket untuk ‘bermimpi’ dari Tuhan yang selalu gratis,” tutupnya. *ris
Selanjutnya Idil Akbar Fatwa (D4 Manajemen Bisnis Internasional) diterima di Humber College (Kanada), Ni Putu Meishayunda Ningsih (D4 Manajemen Bisnis Pariwisata) diterima di National Yunlin University of Science and Technology (Taiwan), I Gusti Ayu Apriliasari (D4 Manajemen Bisnis Internasional) diterima di National Chin–Yi University of Technology (Taiwan).
Lalu, Ni Made Marthalia Widyanti (D4 Manajemen Bisnis Internasional) diterima di Universite Polytechnic Haunts- de- France (Prancis), Talenta Rafael Hazaya Perangin Angin (D4 Manajemen Bisnis Pariwisata) diterima di Shannon College of Hotel Management, University of Galway (Irlandia), dan Komang Ayu Gauraviti Pracheta Giri Putri (D4 Akuntansi Perpajakan) diterima di Yuan Ze University (Taiwan).
Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi mengapresiasi para mahasiswanya yang berhasil lolos dalam program IISMA 2023. Ia berharap, ke-12 mahasiswa tersebut nantinya mampu menjadi brand ambassador kampus PNB untuk ke ajang Internasional, sekaligus dapat mengharumkan nama almamater di mata dunia.
“Saya minta agar mahasiswa yang mengikuti program IISMA 2023 berangkat dengan manis tanpa ragu melangkah ke dunia luar. Serta membawa kabar baik, cari relasi atau sponsor untuk mereka nantinya mendapatkan beasiswa S2,” ujar Nyoman Abdi saat dikonfirmasi pada Minggu (9/7/2023) sore.
Ia juga berpesan, agar mahasiswa nantinya dapat menjaga nama baik PNB dan memperlihatkan kemampuan yang diperoleh selama belajar di luar negeri, baik secara hard skill maupun soft skill. Ia menilai, dengan cara tersebut dapat memotivasi mahasiswa PNB lain sehingga ke depan lebih banyak lagi mahasiswa PNB yang berhasil lolos di program-program sejenis.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam program ini baik pimpinan, serta unit UP2KK yang telah berhasil menghantarkan para mahasiswa PNB untuk belajar di kampus-kampus top internasional,” tambahnya.
Ke-12 mahasiswa yang lolos itu diberikan kesempatan untuk merasakan kehidupan dan perkuliahan di luar negeri. Duabelas mahasiswa tersebut nantinya akan berangkat ke negara tujuan masing-masing pada bulan Agustus dan September 2023.
Dikonfirmasi secara terpisah, salah satu mahasiswa yang lolos IISMA 2023, Ni Made Marthalia Widyanti mengungkapkan ada beberapa persyaratan yang harus ia penuhi sebelum akhirnya lolos sebagai awardee IISMA 2023. Persyaratan itu seperti syarat English Proficiency Test (EPT), IPK minimal 3.0 dari 4.0, dan pengumpulan essay.
“Pada EPT calon awardee bisa melihat nilai minimum yang ditentukan oleh host university yang diincar pada website IISMA. Tetapi didasari dari rangkuman pihak IISMA secara general host university mensyaratkan nilai TOEFL IBT (60), TOEIC (605), Duolingo (95) dan IELTS (6.0),” ungkapnya.
Dalam proses pendaftaran pun, Martha mengungkapkan tak ada kendala yang berarti. Sebab, ia menjelaskan pihak kampus dan jurusan sangat mendukung dan memudahkan proses kebutuhan administrasi mahasiswa sebagai calon awardee IISMA 2023.
Ia juga menceritakan alasan dirinya mengikuti program IISMA tahun ini karena kagum melihat kakak tingkatnya yang berhasil lolos pada tahun sebelumnya. Ia juga menilai, IISMA merupakan salah satu program yang sangat prestisius.
“Program ini bisa membuat kami punya mimpi yang lebih besar lagi dengan membuka mata dan benar-benar merasakan hal lain di luar rutinitas kami di sini. Apalagi karena kami berada di kampus vokasi, program ini juga akan memfokuskan kami untuk terpapar dengan industri yang ada di luar negeri bahkan beberapa ada yang membuka peluang untuk magang,” jelasnya.
Setelah pulang dari program IISMA selama enam bulan, Martha pun berencana akan membagikan informasi dan mengajak lebih banyak calon awardee khususnya di Politeknik Negeri Bali untuk mengikuti program IISMA tahun depan. Tak hanya itu, ke depan ia berencana akan mulai merancang bisnis dari hasil pembelajaran yang telah ditempuh dan mempersiapkan persyaratan untuk melanjutkan pendidikan magister.
“Karena apapun alasannya, sebagai anak muda harus berani bermimpi yang besar dan keluar dari zona nyaman. Semoga saya juga bisa ngebuktiin kalau tidak ada yang perlu ditakutkan dengan tiket untuk ‘bermimpi’ dari Tuhan yang selalu gratis,” tutupnya. *ris
Komentar