Pick Up Seruduk Motor, Tiga Tewas
Es Krim di Genggaman Bocah Triyadewi Saksi Bisu Laka Maut
Saat kejadian, informasinya korban Putri Ayu Ningsih dan Salsa Bela pergi hendak membeli martabak dengan mengajak anak bosnya yang mau ikut beli es krim.
NEGARA, NusaBali
Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur utama Denpasar-Gilimanuk. Kali ini terjadi tabrakan 'adu jangkrik' mobil pick up dengan sepeda motor di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, kilometer 105-106, Banjar Munduk Bayur, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Minggu (9/7) malam.
Dalam kecelakaan tersebut, tiga orang korban tewas. Termasuk salah satu korban seorang anak balita usia 4 tahun.
Kecelakakan maut ini melibatkan pick up Isuzu nopol P 9269 AF dengan motor Honda Scoopy nopol DK 4665 ZD. Tiga korban meninggal dalam kecelakaan itu adalah pengendara dan dua penumpang motor Scoopy. Ketiga korban, yakni Putri Ayu Ningsih,19, asal Dusun Pelle, Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih, Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), Salsa Bela Nurfitriana,20, asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jatim, serta Ni Komang Triyadewi Narayani,4, asal Banjar Berawantangi, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana.
Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Ni Putu Meipin Ekayanti, Senin (10/7) mengatakan kecelakaan itu terjadi pada, Minggu malam pukul 20.00 Wita dan dilaporkan pada sekitar pukul 21.00 Wita. Kecelakaan itu bermula dari mobil pick up Isuzu nopol P 9269 AF yang dikemudikan Ahmad Dani,22, warga Kampung Karang Makmur, Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji, Situbondo, Jatim, bergerak dari arah barat ke timur atau dari arah Gilimanuk ke Denpasar.
Sedangkan motor Honda Scoopy nopol DK 4665 ZD yang dikendarai Putri Ayu Ningsih, melaju dari arah sebaliknya. Saat memasuki lokasi kejadian pada situasi jalan lurus cembung beraspal baik garis marka tengah jalan utuh, pick up mendahului kendaraan tidak dikenal sehingga masuk jalur kanan atau jalur arah berlawanan. Namun di saat bersamaan dari arah berlawanan, melaju motor Honda Scoopy nopol DK 4665 ZD yang telah bergerak sesuai jalurnya dan langsung dihantam pick up maut tersebut.
"Akibat kecelakaan itu, 3 korban meninggal dunia. Korban meninggal itu, pengendara Scoopy dan dua penumpangnya. Ketiganya mengalami cidera kepala berat (CKB) dan meninggal dunia di TKP. Sementara sopir pick up selamat dengan kondisi sehat," ucap AKP Meipin.
Foto: Polisi saat lakukan olah TKP kecelakaan adu jangkrik di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk Banjar Munduk Bayur, Desa Tuwed, Melaya, Jembrana, Minggu (9/7) malam. -IST
Selain menyebabkan tiga korban tewas, motor Honda Scoopy yang diseruduk pick up maut itu pun berakhir ringsek dan diperkirakan menyebabkan kerugian material hingga Rp 12 juta. Dari hasil pemeriksaan sementara, penyebab kecelakaan mau itu diduga terjadi karena kurang hati-hatinya pengendara pick up. Saat ini, pengendara pick up maut telah diamankan dan diperiksa sebagai saksi.
"Kami masih lakukan pemeriksaan. Nanti setelah pemeriksaan sudah lengkap, segera akan kita gelar perkara untuk penetapan tersangka," ujar AKP Meipin.
Meipin juga menjelaskan Ahmad Dani seusai kejadian langsung diamankan selama 1x24 jam untuk menjalani proses pemeriksaan. Pick up itu sendiri mengangkut muatan pakan ternak dengan tujuan ke Denpasar. Soal kemungkinan kasus ini berakhir dengan jalan damai, Meipin menyebut polisi akan siap memfasilitasi jika memang ada upaya tersebut dari kedua belah pihak. "Kami akan terus melanjutkan proses sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku," tandas Meipin.
Sementara terkait peristiwa kecelakaan ini, Perbekel Tuwed, I Gede Coblos Mudiana menjelaskan korban Ni Komang Triyadewi Narayani,4, yang turut menjadi korban meninggal dalam kecelakan maut itu adalah salah satu anak dari warganya. Sedangkan korban Putri Ayu Ningsih,19, dan Salsa Bela Nurfitriana,20, adalah karyawati di tempat usaha kedai milik orangtua bocah tersebut.
"Saat kejadian, informasinya kedua karyawan orangtua korban itu mau pergi mau membeli martabak. Kebetulan anaknya (korban Ni Komang Triyadewi Narayani) mau ikut beli es krim. Makanya pas kecelakaan itu, di tangan anak itu masih pegang es krim," ucap Coblos. Menurut Coblos, untuk jenazah Ni Komang Triyadewi Narayani, sudah dibawa ke rumah duka pada Minggu malam.
Rencananya, prosesi pengabenan bocah malang itu akan dilaksanakan pada Buda Wage Warigadean, Rabu (12/7) besok. Sementara jenazah Putri Ayu Ningsih,19, dan Salsa Bela Nurfitriana,20, yang sempat dititipkan di Rumah Sakit Umum (RSU) Negara diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing untuk prosesi penguburan di daerah asal mereka di Jawa. Korban Putri Ayu Ningsih,19, berasal dari Dusun Pelle, Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih, Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) dan Salsa Bela Nurfitriana,20, asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jatim. 7 ode
1
Komentar