Pipa PDAM Terdampak 8 Titik Longsor di Tabanan
TABANAN, NusaBali - Hujan yang mengguyur Tabanan selama tiga hari sejak Kamis (6/7) sampai Sabtu (9/7) membuat 8 titik pipa distribusi Perusahaan Daerah Tirta Amertha Bhuana (PDAM Tabanan) tergerus longsor.
Akibatnya ribuan pelanggan mengalami gangguan layanan air bersih. Air bersih sempat macet selama 4 jam.
Delapan pipa yang tergerus longsor adalah pipa di Riang Gede, Kecamatan Penebel; Sembung Merangi, Kecamatan Kerambitan; Desa Mundeh, Kecamatan Selemadeg Barat; mata air Arca di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg.
Kemudian kawasan Ganter Abiantuwung, Kecamatan Kediri; Sekargula, Kecamatan Baturiti; lalu ada pula di Penatahan, Kecamatan Penebel; dan Bonian, Kecamatan Selemadeg.
Kasubag Humas PDAM Tabanan, Wayan Agus Suanjaya mengatakan akibat hujan tersebut, layanan air bersih memang terganggu karena sebagian besar tergerus longsor. "Sampai saat ini kami terus berupaya melakukan perbaikan, agar distribusi air bersih bisa kembali normal," jelasnya, Senin (10/7).
Kata dia, PDAM Tabanan sekarang masih melakukan penormalan di daerah Mandung, Kerambitan. Mengingat, kerusakan di Mandung tepatnya di Sembung Merangi pipanya agak besar (pipa distribusi 8) termasuk lokasi sedikit terjal dan tanah yang agak gembur.
"Tenaga teknik kami memerlukan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan di sana karena lokasi titik kerusakan terjal dan tanahnya gembur, ada 500 pelanggan untuk di Mandung," jelasnya.
Tidak hanya pipa distribusi, diakui Suanjaya, gangguan pelayanan air bersih pada pelanggan juga sempat terdampak bencana saat hujan deras kemarin. Sebab air baku keruh pada sejumlah Instalasi Pengolahan Air (IPA). Dimana ada enam sumber air baku yang terdampak seperti IPA Telaga Tunjung, IPA Lalanglinggah, IPA Nyanyi, dan sumber air di Nyambu Kediri serta sumber air di Dedari Marga.
"Terbaru info Senin pagi ini di sumber Kacagan Kecamatan Baturiti pipa kami longsor, sumber air baku keruh sehingga tidak bisa diolah, jadi akibat gangguan IPA kami sempat off sebentar sekitar 4-5 jam," katanya.
Namun setelah tingkat kekeruhan menurun dikatakannya sudah langsung bisa diolah dan sudah bisa distribusikan. "Kondisi saat ini di semua IPA sudah bisa produksi normal, pelayanan sudah normal," tandasnya. 7des
Komentar