Kuburan Amblas Diterjang Longsor, Desa Adat Karyasari Gelar Pacaruan
TABANAN, NusaBali - Desa Adat Karyasari, Kecamatan Pupuan, Tabanan, bakal menggelar upacara pacaruan pascakuburan tergerus longsor pada Jumat (7/7). Upacara dilakukan sebagai bentuk permohonan maaf sekaligus bagian dari menenteramkan alam niskala supaya roh tak mengganggu ke rumah penduduk.
Perbekel Karyasari I Wayan Muliastra mengatakan upacara sekala alit telah dilakukan pada Soma Paing Warigadean, Senin (10/7). Upacara yang sudah berjalan disebut dengan Pangelayan.
“Upacara Pangelayan sudah kemarin (Senin) dilakukan, karena ini berkaitan dengan setra (kuburan). Fungsinya itu semacam, jangan sampai roh-roh masuk ke rumah penduduk,” ujar Muliastra, Selasa (11/7).
Sementara untuk upacara besarnya atau upacara pacaruan bakal digelar pada Saniscara Paing Warigadean, Sabtu (15/7). Selain upacara pacaruan juga dilaksanakan upacara guru piduka hingga nebusin. “Bagian upacara ini ranahnya ada di pemangku desa, pemangku puseh hingga prajapati,” ucap Muliastra.
Menurutnya kuburan Desa Adat Karyasari saat ini kondisinya rusak tergerus longsor. Bahkan belum dilakukan pengecekan secara detail berapa kuburan yang rusak karena tanah masih labil.
Di samping itu dengan adanya bangunan LPD yang posisinya sudah miring tersebut, tidak ada yang berani lewat ke jalan menuju kuburan. “Maka dari itu besar harapan kami segera bisa dibantu untuk membongkar bangunan, dan bantuan membuat bangunan baru,” harap Muliastra.
Dikatakannya, perihal bencana tersebut dia sudah bersurat kepada BPBD Tabanan dan Provinsi Bali, Dinas PUPRPKP Tabanan hingga ke DPRD Tabanan.
“Harapannya bisa dibantu. Siapa tahu nanti ada warga kami yang meninggal. Karena tidak ada yang berani lewat sebab bangunan miring, jarak bangunan ke jalan menuju setra hanya 20 meter,” tandasnya.
Seperti berita sebelumnya, bencana alam porak-porandakan fasilitas umum di Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan. Bangunan BUMDes dan Kantor Desa Adat Karyasari amblas tergerus longsor ke Sungai Yeh Mada. Bahkan dampak dari longsor itu kantor LPD juga dibuat miring hingga tak ada yang berani menempati. Akibat bencana ini kerugian diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar (sebelumnya tertulis Rp 2,3 miliar, Red). 7 des
Komentar