Warga Binaan Sudah 3 Hari Tak Mandi
Rutan Kelas IIB Bangli Dilanda Krisis Air
Sejak tiga hari, kami hanya cuci muka dan gosok gigi saja. Sedangkan, untuk mandi belum bisa.
BANGLI, NusaBali
Tidak hanya pelanggan rumah tangga, Rutan Kelas II B Bangli mengalami krisis air, menyusul kehancuran pipa ditribusi air Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli, karena bencana longsor dan banjir. Karena tidak ada air, warga binaan Rutan ini tidak bisa mandi. Rutan Bangli selama ini mengandalkan layanan
Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Bangli I Made Jaya Sentana mengatakan, krisis air tersebut sejak Sabtu (8/7). Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan air di Rutan pihaknya memohon bantuan pasokan air bersih kepada Pemkab Bangli. Atas permohonan tersebut, Pemkab menyalurkan air melalui BPBD dan Damkar Bangli.
"Selain air dari BPBD dan Damkar, untuk memenuhi kebutuhan air, para petugas juga ikut mencari air ke beberapa lokasi yang ada sumber airnya. Kemudian air ditampung di bak penampungan di beberapa blok," jelasnya, Selasa (11/7).
Menurut Made Jaya, pada Minggu (9/7) dikirim empat tangki air, Senin (10/7) dua tangki air, dan Selasa hingga siang baru dua tangki air. Dengan keterbatasan air tersebut, air diprioritaskan untuk memasak dan buang air. Untuk kebutuhan mandi, persediaan air tersebut belum memadai.
"Sejatinya, empat tangki hanya cukup hingga sore hari, makanya pasokan air kami prioritaskan untuk kepentingan memasak dan buang air. Air untuk kebutuhan mandi bagi warga binaan, belum mencukupi,” bebernya.
Atas kondisi itu, pihaknya juga sudah menyampaikan kepada warga binaan dan menganjurkan kepada mereka untuk irit menggunakan air. “Pascabencana alam itu, sejak tiga hari terakhir warga binaan di Rutan ini, tidak bisa mandi," ujarnya.
Rutan Bangli kini dihuni 413 warga binaan. Dari jumlah tersebut, 12 orang merupakan warga negara asing (WNA). Jelas Made Jaya, untuk memenuhi kebutuhan air ada wacana untuk buat sumur bor. Namun, untuk itu harus melalui proses perencanaan matang. Kata dia, berberapa Lapas juga ada yang memanfaatkan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air.
“Sejak tiga hari, kami hanya cuci muka dan gosok gigi saja. Sedangkan, untuk mandi belum bisa karena air tidak mencukupi,” ujar salah seorang warga binaan yang enggan namanya dimediakan.
Terpisah, Kabag Teknik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli Ida Bagus Prenawa mengakui, Rutan Bangli salah satu objek layanan yang terganggu. Pasokan air untuk Rutan Bangli mengandalkan sumber mata air Kayubihi Barat yang jaringannya aman dari bencana longsor lima hari lalu.
Tambah dia, karena ada proyek revitalisasi drainase dan trotoar di perkotaan, jaringan pipa sempat tergerus alat berat sehingga untuk perbaikan, maka aliran air ditutup sementara. Setelah perbaikan kelar, aliran air kembali dibuka, tentu daerah yang lokasinya di bagian bawah terlebih dahulu mendapatkan air.
"Air dari sumber mata air Kayubihi Barat kami bagi untuk memenuhi air ke wilayah layanan yang terkena dampak bencana. Seperti, di Kelurahan Cempaga dan Kawan," terangnya.7esa
1
Komentar