Kedua Orangtua Tewas Tertimpa Longsor
Diharapkan, Anak Korban Dapat Beasiswa
BANGLI, NusaBali - Pasangan suami istri (pasutri) yang meninggal, Ida Bagus Eka Widya Cipta,40, dan Ida Ayu Putu Mutiari,38, tewas karena tertimpa tanah longsor di Banjar Brahmana Bukit, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli, Jumat (7/7) malam.
Pasutri ini meninggalkan dua anak masih kecil-kecil. Pihak keluarga pun berharap agar dua anak korban mendapatkan beasiswa dari Pemkab Bangli.
Dengan beasiswa agar dua anak tersebut dapat melanjutkan pendidikannya. Dua anak korban, yakni Ida Bagus Esa Putra,12, dan Ida Ayu Ega Dania Santika,8. Kerabat korban, Ida Bagus Windu Kuntayana mengatakan saat ini Ida Bagus Esa duduk di kelas VII dan Ida Ayu di kelas kelas III.
Diakui, sejumlah bantuan telah diberikan kepada korban. Bantuan/santunan yang diberikan untuk mendukung pelaksanaan upacara Ngaben Ida Bagus Eka dan Ida Ayu Mutiari dan membesarkan anak korban. "Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati dan dinas atas bantuannya," ungkapnya, Selasa (11/7).
Namun demikian, pihak keluarga berharap dukungan dari pemerintah terkait pendidikan kedua anak korban yang notabena kini yatim-piatu. "Kami mohon kepada pemerintah, tolong diperhatikan anak korban yang sudah menjadi yatim-piatu agar mendapatkan beasiswa dalam menempuh pendidikan," kata Ida Bagus Windu.
Dikatakan, pihak keluarga tidak menyangka akan musibah longsor tersebut. Tidak ada firasat/mimpi sebelum kejadian. "Suasana biasa, semua keluarga kaget atas kejadian ini," ujarnya.
Sebelum musibah terjadi, Ida Bagus Eka dan Ida Ayu Mutiari sempat membersihkan got di sebelah rumah. Kemudian keduanya makan di dapur. Kedua sempat berupaya menyelamatkan diri karena mulai terdengar suara gemuruh. Nasib kurang beruntung, kedua tertimpa batu, kayu, dan tanah.
Jenasah Ida Bagus Eka dan Ida Ayu Mutiari akan diaben, Rabu (12/7), di Setra Brahmana Bukit.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli Komang Pariarta menjelaskan untuk kedua anak korban akan diusulkan untuk mendapatkan beasiswa. "Tentu usulan ini sesuai mekanisme. Bapak Bupati juga mengarahkan kami untuk dapat memperhatikan anak korban," jelasnya.
Kata dia, Disdikpora Bangli memiliki program beasiswa kurang mampu. Program tersebut berlangsung setiap tahun.7esa
1
Komentar