Kawasan Hutan Bukit Batu Kursi Terbakar Seluas 25 Hektare, Pemadaman Selama 6 Jam Lebih
SINGARAJA, NusaBali - Lahan seluas 25 hektare di kawasan hutan Bukit Batu Kursi di Banjar Dinas Pala Sari, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng mengalami kebakaran hebat, Selasa (11/7) sore sekitar pukul 17.00 Wita
Petugas sempat kesulitan memadamkan api karena terkendala kontur dataran tinggi dan perbukitan. Beruntung api berhasil dijinakkan, Rabu (12/7) dinihari pada pukul 02.52 Wita atau sekitar 6 jam lebih sejak petugas menerima laporan pada, Selasa malam 19.00 Wita.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) Regu III BPBD Buleleng menerima laporan kebakaran, Selasa malam pukul 19.35 Wita. Pukul 19.45 Wita petugas BPBD, Damkar, Polisi serta TNI langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan.
Petugas berjibaku memadamkan kobaran api. Mengingat di kawasan tersebut terdapat Pura Bukit Batu Kursi. Pemadaman sempat terkendala lokasi kebakaran yang berada di ketinggian. Petugas pun memadamkan api dengan cara manual dengan memukul titik api menggunakan ranting serta membuat sekat. Unit mobil Damkar juga diterjunkan untuk penyemprotan.
Setelah sekitar 7 jam penanganan, api berhasil dipadamkan pada, Rabu dinihari pukul 02.52 Wita. Ariadi memastikan, tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka serta nihil laporan kerusakan. Adapun yang terbakar adalah pepohonan, daun kering, semak-semak, dan rumput. "Kebakaran hutan diperkirakan seluas 25 hektare," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu kemarin.
Ariadi Pribadi menambahkan, hingga kemarin siang petugas gabungan serta aparat desa setempat masih melakukan pemantauan titik api dari area Pura Bukit Kursi. Hasil pemantauan, masih ditemukan satu titik api masih menyala di kawasan hutan. Petugas kesulitan untuk memadamkan api, karena lokasi titik api yang sulit dijangkau. Titik api tersebut berada di jarak dua kilometer di sebelah timur Pura Bukit Watu Kursi. Kata dia, dari pemantauan petugas, kobaran api masih terlihat hingga pukul 12.30 Wita kemarin.
"Pemantauan kobaran api ini, kami lakukan untuk mengantisipasi agar api tidak meluas hingga ke area pura. Apabila api kembali meluas akan kita lakukan upaya penyekatan," terangnya. Ariadi Pribadi menyebutkan, saat ini pihaknya belum bisa memastikan pemicu kebakaran tersebut. Ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab kebakaran, di antaranya disebabkan kelalaian manusia atau alam. Mengingat kondisi di hutan tersebut saat ini dalam kondisi kering dan dipenuhi dahan atau ranting yang mudah tersulut api.
"Karena di sana semak belukar, kawasan kering, ada pemicu didukung angin kencang yang menyebabkan api semakin besar. Luasan lahan terbakar ini cukup luas," kata Ariadi Pribadi. BPBD Buleleng mengimbau, kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan di kawasan hutan.
"Untuk masyarakat yang beraktivitas di kawasan hutan lebih hati-hati melaksanakan kegiatan yang bisa menyebabkan kebakaran. Seperti mencari madu, juga yang merokok pastikan puntungnya mati jangan sampai lalai," pintanya. 7 mzk
1
Komentar