Disabilitas Dibantu Bedah Rumah
Bantuan
Bedah Rumah
I Ketut Lihadnyana
Pemkab Buleleng
Disabilitas
Rumah Sederhana Terpadu
Kemensos RI
Bantuan Langsung Tunai
Bantuan RST senilai Rp 20 juta hanya diperuntukkan untuk membeli bahan bangunan. Sedangkan pengerjaannya akan dilaksanakan secara gotong royong.
SINGARAJA, NusaBali
Kementerian Sosial RI menggelontor bantuan Rumah Sederhana Terpadu (RST) untuk penyandang disabilitas miskin dari Banjar Dinas Bukit Sakti, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng. Bantuan bedah rumah itu diterima Gusti Ketut Arca seorang tuna netra.
Sebelumnya Gusti Ketut Arca hidup di rumah tidak layak huni. Gubuknya terbuat dari bambu dan beratapkan seng dan lantai tanah. Dengan keterbatasan fisiknya, teruna lingsir ini tidak dapat berbuat banyak dan hanya menunggu uluran keluarganya.
Bantuan bedah rumah pun dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Rabu (12/7).
Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman menjelaskan sebenarnya Gusti Ketut Arca selama ini sudah mendapatkan program bantuan pemerintah berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT). Selain itu dia juga sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Hanya saja rumah yang ditempatinya tidak layak huni.
Foto: Peletakan batu pertama bantuan RST disabilitas miskin asal Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt Buleleng dari Kemensos RI, Rabu (12/7). -IST
"Kondisi yang bersangkutan sempat viral di medsos sehingga Kemensos langsung memberikan bantuan insidentil kepada Gusti Arca ini melalui pengajuan proposal dari desa. Agar tidak terkesan pemerintah abai atas kondisi ini. Yang bersangkutan juga sudah menerima program bantuan pemerintah," terang Kariaman.
Bantuan RST ini diberikan senilai Rp 20 juta, yang hanya diperuntukkan untuk membeli bahan bangunan. Sedangkan untuk pengerjaannya akan dilaksanakan secara gotong royong melibatkan banyak pihak. Seperti desa, kecamatan, taruna siaga bencana (tagana), TNI, Polri dan Pramuka Peduli. Seluruh proses pembangunan rumah ini diharapkan dapat selesai secepatnya, sehingga bisa segera ditempati.
Sementara itu Penjabat (Pj) Ketut Lihadnyana berharap masyarakat miskin dan disabilitas tidak hanya diberikan bantuan seperti bedah rumah saja. Tetapi juga perlu bantuan pemberdayaan untuk dapat mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dia juga meminta kepada seluruh perbekel di Buleleng untuk melakukan pendataan masyarakat miskin yang benar-benar memerlukan bantuan secara transparan. "Saya juga sudah berbicara dengan Kementerian Sosial agar memberikan juga program pemberdayaan sehingga bermanfaat bagi masyarakat di kemudian hari dan berkesinambungan. seperti contoh pemberian bibit ternak," kata Lihadnyana. 7k23
1
Komentar