Kawasan Luar Pura Uluwatu Dikunjungi 6.000 Wisatawan Setiap Hari
MANGUPURA, NusaBali.com – Kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata (DTW) kawasan luar Pura Uluwatu mengalami peningkatan signifikan sejak semester II tahun 2022. Manajer Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana mengatakan pasca pandemi Covid-19, tingkat kunjungan di angka 5.000 sampai 6.000 wisatawan per hari.
“Kunjungan itu masih didominasi oleh wisatawan mancanegara, dengan perbandingan 70 persen wisatawan mancanegara dan 30 persen wisatawan domestik. Angka itu belum bergeser sejak tahun 2014,” terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (12/6/2023) sore.
Ia menerangkan, angka kunjungan itu belum 100 persen pulih seperti angka kunjungan sebelum pandemi. Di tahun 2019, Wijana mengungkapkan kunjungan ke DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu bisa mencapai 11.000 orang per hari. Namun, ia menilai angka kunjungan pada tahun 2023 di semester satu sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Wijana menyebutkan pada tahun 2022 di semester II tarikan kunjungan ke kawasan Uluwatu hanya mencapai 3.500 sampai 4.000 wisatawan per hari.
“Belum 100 persen dari sebelum pandemi, namun sudah lebih baik. Saya pikir ini peningkatannya sudah 60 persen,” ungkapnya.
Ia menerangkan, angka kunjungan itu belum 100 persen pulih seperti angka kunjungan sebelum pandemi. Di tahun 2019, Wijana mengungkapkan kunjungan ke DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu bisa mencapai 11.000 orang per hari. Namun, ia menilai angka kunjungan pada tahun 2023 di semester satu sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Wijana menyebutkan pada tahun 2022 di semester II tarikan kunjungan ke kawasan Uluwatu hanya mencapai 3.500 sampai 4.000 wisatawan per hari.
“Belum 100 persen dari sebelum pandemi, namun sudah lebih baik. Saya pikir ini peningkatannya sudah 60 persen,” ungkapnya.
Sementara, ditanya soal pementasan kecak, kini pihaknya melakukan dua kali pementasan kecak pada pukul 18.00 sampai 19.00 Wita dan dilanjutkan pada pukul 19.00 sampai 20.00 Wita setiap harinya.
Hal ini disebabkan antusias para pengunjung yang membludak setiap harinya. Dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 1.200 orang, Wijana mengungkapkan dua kali pementasan itu selalu full penonton.
“Karena daya tampung 1.200 orang, sekarang pementasan kami adakan dua kali. Dengan demikian karena minat pengunjung untuk menonton kecak sangat tinggi sekali. Sehingga kami lakukan pementasan dua kali juga cukup full,” ungkapnya.
Wijana berharap, mudah-mudahan target yang diberikan oleh Pemda Badung bisa tercapai dan pihaknya tidak mengalami kendala untuk bisa lebih dari target tersebut.
Ia membeberkan, pihaknya diberikan target Rp 44 miliar untuk distribusi. Namun, angka tersebut terang dia akan mengalami perubahan dan diusulkan agar bisa lebih tinggi lagi.
“Sehingga tidak akan ada selisih yang terlalu tinggi peningkatannya. saat ini kami telah mencapai 34 miliar pada semester awal. Sehingga lagi sedikit lah untuk menuju target 2023 ini,” tuturnya.
Sebagai informasi tambahan, untuk menunjang peningkatan kunjungan tersebut, Wijana menuturkan pihaknya akan melakukan inovasi-inovasi baru.
Seperti penambahan lahan parkir, kegiatan pasraman anak-anak Desa Adat Pecatu setiap hari minggu di wantilan Uluwatu, dan juga kegiatan feeding monkey atau memberikan makanan kepada monyet-monyet di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu.
Adapun tiket masuk ke DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu yakni Rp 50.000 untuk wisatawan dewasa mancanegara dan Rp 30.000untuk wisatawan anak-anak mancanegara.
Sedangkan untuk wisatawan Nusantara, dikenai Rp 30.000 untuk dewasa dan Rp 20.000 untuk anak-anak.
Sementara, harga tiket masuk pementasan kecak dance diberlakukan sama untuk wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Masing-masing Rp 150.000 untuk dewasa dan Rp 75.000 untuk anak-anak.*ris
Komentar