19 Titik Jaringan Internet Pemkab Rusak
AMLAPURA, NusaBali - Pascacuaca ekstrem, 19 titik jaringan internet milik Pemkab Karangasem, rusak. Penyebabnya, kabel jaringan tertimpa pohon hingga putus, tiang kabel tumbang, dan lainnya.
‘’Kabel yang banyak tertimpa kebanyakan jenis jaringan kabel FO (fiber optik). Kabel FO ini mudah patah," jelas Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Karangasem I Gusti Ngurah Swiasnawa, di ruang kerjanya, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Kamis (13/7).
Kata dia, Pemkab Karangasem menggunakan kabel FO karena sinyalnya lebih kuat dan tidak terpengaruh gelombang elektromagnetik dan frekuensi radio. Karena jaringan ini terbuat dari kaca dan plastik murni. Kabel FO mampu mengirim data dalam jumlah besar, cepat, dan aman. Kabel FO mampu mentrasmisikan sinyal cahaya dari satu lokasi ke lokasi lain dengan kecepatan tinggi. ‘’Hanya saja, harga kabel ini relatif mahal, butuh alat khusus dalam penyambungan, pemasangannya rumit, dan mudah patah,’’ jelas pejabat dari Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem ini.
Kata dia, salah satu jaringan yang rusak di Objek Wisata Telaga Waja, Desa/Kecamatan Rendang. Kerusakan di lokasi lain masih menunggu laporan secara rinci dan masih dikoordinasikan untuk penanganan gangguan. Tercatat, dari 234 titik wifi telah dipasang, termasuk 184 titik menggunakan biaya BKK (Bantuan Keuangan Khusus) Provinsi Bali. Pelayanan ini menggunakan kabel FO. Sedangkan, 50 titik berbiaya dari APBD Karangasem, menggunakan wireless melalui program APIK (Area Publik Internet Karangasem).
Selain itu, ada tambahan kuota 73 titik dari Provinsi Bali agar semua area publik dilayani internet gratis, namun belum dipasang. Rencananya, internet ini untuk Desa Ban dan Tianyar, Kecamatan Kubu. Namun, masih terkendala jaringan.
Pemasangan wifi gratis di tiap banjar, pura masjid, puskesmas dan objek wisata tersebut efektif dilakukan 1 Agustus 2022. Selain wifi dengan menggunakan kabel optik, juga menggunakan wireless terutama di daerah blank spot. Mulanya, tahun 2019 dipasang 141 titik wifi. Kemudian Pemkab Karangasem mencabut kontrak per 31 Desember 2021, karena target pemasangan kurang optimal, tidak sesuai target. Selanjutnya, berganti rekanan sehingga mulai pemasangan baru.
Juru Raksa, Desa Adat Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, I Wayan Suara memaparkan internet di Bale Desa Adat Sukaluwih telah lama rusak. "Bukannya sejak hujan lebat turun belakangan ini. Tapi, jauh sebelumnya telah rusak. Saya tidak tahu ke mana mesti mengadu, kasihan anak-anak sekolah mau kerjakan tugas, tanpa ada internet," jelas Direktur BUMDes Buana Kerta Jaya, Desa Amerta Bhuana ini.7k16
1
Komentar